Jokowi-Prabowo saat debat kedua/Net
DI debat #2 Pilpres, strategy Joko tampaknya membangun citra menguasai data dan angka. Sayang, banyak angka lantas diketahui invalid. Alhasil jadi obyek bully seantero media sosial.
Semua angka itu ambruk dihantam satu kalimat; Pa Prabowo akan turunkan tarif listrik.
Tim hore berjaket hitam 01 merilis bunyi-bunyian setiap kali Joko Widodo selesai pemaparan.
Gestur verbalnya mirip "
hooligans". Loncat-loncat. Teriak-teriak. Jingkrak. Ngacungin simbol jempol. Ngatain Pa Prabowo dan kampret.
Provocative in nature.
Mereka bunyi nyaring setelah Joko Widodo menyatakan sejak 2015 tidak ada lagi kebakaran hutan. Sorak-sorainya seolah ingin tembus jagat.
Fanatic cheerleaders. Faktanya, antara 2016-2018, sekitar 30 ribu hektar hutan terbakar.
The Hooligans bunyi lagi saat Joko Widodo mengatakan 4 tahun ini tidak ada konflik agraria.
Data Konsorsium Pembaruan Agraria mematahkan klaim sepihak Joko Widodo. Antara 2014-2018, ada sekitar 1.600 konflik agraria akibat pembangunan infrastruktur.
Capres Joko Widodo juga meleset di masalah impor beras dan jagung, mengklaim bangun 191 ribu kilometer jalan desa, lubang bekas tambang dialih-fungsi jadi kolam-kolam ikan, 100 persen akses 4G di Indonesia Barat dan Tengah.
Semuanya jadi
obyek cyber-bully.
Jalan desa 191 ribu kilometer itu panjang sekali. Mungkin hanya Bandung Bondowoso yang sanggup bangun jalan sepanjang itu dalam 4 tahun.
Bisa jadi Hitech Aliens dari Zetta Reticuli Star system langsung bersihin sisa-sisa radiasi tambang sehingga bisa dialih-fungsikan sebagai kolam ikan.
Pa Prabowo tampil
rilex. Dia memaparkan visi idealistik, program realistis dan solusi implementatif.
Menurutnya, Menteri Kehutanan harus dipisah dengan KLH. Itu salah satu solusi bagi masalah kebakaran hutan yang diklaim sudah tidak ada oleh Capres Joko Widodo.
Banyak orang ragu saat Capres Joko Widodo mengucapkan "Yunikon" atau "Yuni-Corn" atau "Unicorn". Termasuk Pa Prabowo. Ada chebong yang mengatakan itu maksudnya Yuni Sara dan Jagung.
Dia memastikan terminologi yang diucapkan Capres Joko Widodo itu. Ternyata benar. Maksudnya investor online "Unicorn" macam Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Traveloka.
Alih-alih mengalokasikan fokus konsentrasi pada pembangunan infrastruktur bagi pemodal
unicorn, Pa Prabowo lebih prihatin pada kesejahteraan buruh, tani, nelayan dan guru.
Ke empat "
unicorn" yang beroperasi di Indonesia ternyata sahamnya dikuasai asing seperti Alibaba yang menguasai Tokopedia, Temasek Holding di Gojek, Naver Corp Singapore menguasai Bukalapak dan sebagainya.
Kekacauan data & angka, suka tidak suka, merusak kredibilitas semua paparan Capres Joko Widodo.
Pa Prabowo dinyatakan sebagai pemenang debat #2 Pilpres. Lenyap sudah kesempatan Paslon Ko-Ruf No 1 memenangkan semua debat.
Debat #3 adalah open duel antara Wapres Sandiaga versus Kiai Maruf Amin. Tema debat setelah itu adalah pertahanan dan keamanan. Debat terakhir adalah masalah ekonomi.
Publik sudah bisa melihat hasil akhir dari debat 3, 4, 5 itu bukan?
[***]Penulis adalah kolumnis dan aktvis Komunitas Tionghoa Anti-Korupsi (Komtak)