Berita

Wen Rimba Raya/Dok Pribadi

Politik

Eks Kombatan GAM: Siapa Saja Boleh Pakai Lahan Prabowo Di Aceh, Asal...

SENIN, 18 FEBRUARI 2019 | 15:56 WIB | LAPORAN:

Calon presiden Prabowo Subianto tidak membantah data yang disampaikan petahana Jokowi bahwa dirinya memiliki ratusan ribu hektar lahan.

Menurut Jokowi dalam segmen ketiga debat capres, tadi malam (Minggu, 17/2), Prabowo memiliki lahan seluas 220 ribu hektar di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektar di Aceh Tengah.

Meski begitu, mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Wen Rimba Raya menilai capres 01 terkesan hilang akal menjadikan data bisnis Prabowo sebagai pembanding program bagi-bagi sertifikat tanah yang menjadi tugas negara.

"Itupun nggak jelas pembagian untuk siapa," ujar Wen Rimba Raya kepada redaksi, siang ini (Senin, 18/2).

Terlebih lagi dalam penjelasan Prabowo di akhir debat, lahan yang dimaksud Jokowi ternyata hak guna usaha (HGU) alias milik negara.  

Lahan HGU itu dikelola PT. Tusam Hutani Lestari (THL).

"Bagaimana mungkin pula seorang presiden yang pernah jadi karyawan di sana, Kabupaten Bener Meriah bisa lupa dan salah menyebutkan sebaran lahan HGU milik Prabowo," sindir Wen.

Lebih lanjut Wen menyampaikan, keberadaan PT THL sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar areal. Bahkan, banyak mantan GAM juga diberi kesempatan berusaha di HGU tersebut.

THL sendiri, papar Wen, memiliki lahan seluas 97.300 hektare (ha) di empat kabupaten, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, dan Aceh Utara. Awalnya perusahaan ini bergerak sebagai pemasok kayu untuk PT Kertas Kraft Aceh (KKA), namun karena perusahaan tersebut tutup, THL berhenti memproduksi kayu.

Masih menurut Wen, THL saat ini masih menjalankan program kemitraan dengan masyarakat sekitar, yakni melalui penyadapan getah pinus dan penanaman serei wangi.

"Membuka peluang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang ingin bermitra. Siapapun ingin pakai, asal pohonnya jangan ditebang, dipersilakan termasuk saya pernah ditawarkan," kata Wen. [wid] 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya