Berita

Politik

Ternyata, Menurut Bloomberg, Unicorn Indonesia Tak Banyak Membantu

SENIN, 18 FEBRUARI 2019 | 00:52 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Petahana Joko Widodo tampaknya bangga benar dengan unicorn yang dimiliki Indonesia. Dalam debat kedua dengan penantangnya, Prabowo Subianto, Jokowi sempat mengajukan pertanyaan mengenai hal ini.

Menurutnya, Indonesia harus bangga karena empat dari tujuh unicorn di Asia lahir di Indonesia. Unicorn adalah istilah yang digunakan untuk start-up yang mencapai valuasi senilai 1 miliar dolar AS.

Indonesia sering disebut memiliki empat dari tujuh unicorn Asia. Keempatnya adalah Tokopedia, Gojek, Bukalapak, dan Traveloka.

Ketika meminta pandangan Prabowo mengenai Unicorn ini, Jokowi tidak merinci satu per satu. Banyak yang menilai, ini adalah taktik lama seperti yang pernah digunakan Jokowi untuk “menjebak” Prabowo dalam salah satu debat mereka di tahun 2014.

Adapun Prabowo sebelum menjawab pertanyaan itu, balik bertanya kepada Jokowi. Ia hendak memastikan apakah yang dimaksud Jokowi dengan unicorn adalah perusahaan start-up yang berbasis internet. Prabowo terlihat hati-hati karena tidak mau “dikerjai” Jokowi.

Setelah mendapat kepastian dari Jokowi, bahwa Jokowi memang merujuk pada perusahaan-perusahaan e-commerce itu, Prabowo pun mulai menyampaikan pandangannya.

Menurut Prabowo, walau terlihat bagus, masih diperlukan sikap hati-hati karena e-commerce bisa membuat uang yang seharusnya berada di Indonesia mengalir ke luar negeri tanpa dapat dicegah lagi. Menurutnya masih diperlukan aturan main yang jelas untuk mencegah hal ini.

Di sisi lain, ia juga menyampaikan keluhan pengguna yang akan dikenai berbagai kutipan oleh pemerintah.

Terdengar suara tawa dari arah penonton saat Prabowo mengatakan hal ini. Mereka yang tertawa barangkali mengira bahwa Prabowo tidak memahami pernyataannya.

Namun sebenarnya, kisah tentang “keberhasilan” unicorn dan dilema yang dihadapi pemerintahan baru-baru ini menjadi salah satu hal yang diperbincangkan di newsite ekonomi Bloomberg.     

Dalam artikel berjudul “Indonesia’s Unicorn Charge Makes the Rupiah Tremble” yang ditulis wartawan Bloomberg, Shuli Ren, disebutkan bagaimana pemerintah mengalami “sakit kepala”. Begitu juga rupiah.

“Pihak otoritas berusaha untuk mengkapitalisasi cash cow yang tumbuh pesat ini dengan menetapkan pajak untuk transaksi e-commerce. Mulai bulan April, retailer online perlu untuk mengumpulkan, menyimpan dan melaporkan pendapatan mereka dan pajak pertambahan nilai,” tulis Bloomberg.

“Usaha kecil dan menengah harus membayar pajak 0,5 persen dari penghasilan mereka, sementara perusahaan besar dikenai pajak 25 persen dari pendapatan,” sambun gartikel Shuli Rein itu yang terbit pada 16 Januari 2019 itu.

Di dalam artikel itu juga disebutkan, di saat pemerintah Indonesia berusaha sekuat mungkin untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, unicorn yang katanya berhasil ini sama sekali tidak memberikan bantuan apapun.

Bloomberg mengatakan, tidak sedikit dari start-up Indonesia sebenarnya dibiayai oleh perusahaan China seperti Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd. [dem]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya