Berita

Ahmad Yani/Net

Politik

Istilah 'Perang Total' Sinyal Dari Moeldoko Akan Kekalahan Jokowi

MINGGU, 17 FEBRUARI 2019 | 08:18 WIB

PIDATO perang total ialah pidato terkenal yg disampaikan Joseph Goebbels pada tanggal 18 Februari 1943, ketika Jerman Nazi mulai mengalami kekalahan Perang Dunia II.

Pak Moeldoko menggunakan istilah Perang Total itu justru memperlihatkan bahwa dalam kalkulasi internal TKN, Jokowi kalah.

"Kita akan menggunakan istilah perang total" kata Pak Moeldoko. Berarti ia sedang meyakinkan. Mereka sudah tahu akan kalah, tetapi masih ada sisa amunisi meskipun kecil kemungkinan untuk memperbaiki keadaan dan memulihkan situasi.

Perang total adalah istilah bagi pasukan perang yang sekarat, sebagai bentuk penyelamatan muka dan harga diri dari kekalahan.

Pengambilan kata perang total oleh Goelbez ketika Nazi sudah menghadapi situasi sulit. Apakah tim Pak Jokowi sudah menghadapi situasi sulit itu?

Menurut saya iya, karena di mana-mana kejatuhan elektabilitas semakin curam, namun memperbaikinya semakin sulit dalam waktu yang sempit.

Maka perang total adalah ibarat "ayam yang digorok lehernya dibawah terik matahari". Dengan leher yang tertarik itu ia lari untuk mencari tempat yang tidak kena sinar matahari, tapi bukan menunda kematian ayam itu.

Tidak heran ada partai yg mulai cuci tangan dari kekuasaan Jokowi. Karena mereka tidak ingin sama-sama runtuh dan bangkrut dengan seorang Jokowi. Mereka harus cari selamat. Ancaman Parlementary Threshold dan efek elektabilitas Jokowi yang tergerus merupakan kebangkrutan bagi partai pengusung.

Jangan heran apalagi kaget, akhir-akhir ini pak Jokowi kelihatan jengkel dan marah. Beliau marah karena timnya tidak memberikan efek electoral bagi beliau, tapi untuk menghindari perpecahan, beliau harus mengarahkan emosi itu ke lawan politik.

Sebaliknya BPN sampai sejauh ini telah berhasil meyakinkan masyarakat tentang sosok Pak Prabowo dan Sandi. Meskipun isu pribadi menghantam, namun masyarakat sudah tdk percaya. Karena janji Pak Jokowi yang banyak diingkari lebih berbahaya ketimbang membicarakan pribadi prabowo.

Demikianlah kekuasaan yang didapat dengan kepalsuan akan berakhir dengan memalukan. Maka jadilah otentik, agar tidak menjadi duri dalam daging bagi bangsa. [***]



Dr. Ahmad Yani, SH. MH.
Caleg DPR RI PBB Dapil DKI Jakarta 1 (Jakarta Timur).
Twitter @Ahmadyaninews


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya