Berita

Bedah Buku Mengapa Kita Harus Kembali ke UUD 1945/RMOL

Politik

Amandemen UUD Justru Jadi Tunggangan Agenda Neo Kolonialisme

JUMAT, 15 FEBRUARI 2019 | 22:42 WIB | LAPORAN: WISNU YUSEP

Tidak hanya panggung politik, sistem pemerintahan Indonesia menjadi penyokong kuat otonomisme yang hanya membesarkan raja-raja kecil di daerah. Selain mempermudah penetrasi masuknya modal asing.

"Politik kita pun bergerak mirip dengan praktik kolonial, politik yang mengabdi kepada kepentingan segelintir elite dan mengabaikan mayoritas rakyat," jelas Aktivis Malari Hariman Siregar dalam diskusi dan bedah buku Mengapa Kita Harus Kembali ke UUD 1945 di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (15/2).

Tak hanya itu, menurutnya, amandemen UUD 1945 juga justru merusak tatanan kehidupan berbangsa. Termasuk maraknya praktik korupsi, kehancuran budaya dan bahkan lebih parah lagi.

"Semangat kolektivitas yang menjadi ciri khas bangsa sejak dulu kini hancur digerus konsumerisme dan semangat mementingkan diri sendiri. Kecintaan kepada negara dan rakyat sudah berganti menjadi pemujaan terhadap komoditas," papar Hariman.

Dia menilai, perubahan atau amandemen UUD 1945 pada akhirnya salah kaprah. Alih-alih mengikuti semangat Reformasi, amandemen justru menjadi kuda tunggangan agenda neo kolonialisme dan liberalisme yang keluar dari akar Indonesia.

"Yang dituntut Reformasi itu adendum itu penambahan klausul tanpa mengubah naskah aslinya tetapi yang dijalankan oleh kaum reformis mengubah subtansi UUD 1945," jelas Hariman.

Tidak heran jika saat ini tuntutan untuk kembali ke UUD 1945 yang asli terus menguat. Sebab amandemen terhadap UUD 1945 telah mereduksi, mengubah dan mengacaukan sistem ketatanegaraan serta menghilangkan kedaulatan rakyat. [wah]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya