Berita

Foto: Net

Politik

Visi Misi Perikanan Capres Masih Kurang Tepat Sasaran

JUMAT, 15 FEBRUARI 2019 | 07:50 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta menyampaikan pertanyaan-pertanyaan strategis dan substansial factual kepada para pasangan calon presiden dalam debat dan pemaparan visi misi mereka.

Kedua paslon itu dianggap hanya membuat visi misi sector perikanan yang standar, tanpa menggali permasalahan riil yang dihadapi masyarakat pesisir dan nelayan Indonesia.

Hal itu dinyatakan Ketua Harian DPP Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Marthin Hadiwinata dalam keterangannya di Jakarta.

Menurut dia, dari kesemuanya, yakni paslon presiden nomor 1 dan nomor 2, belum memiliki proyeksi terhadap kelembagaan pengelolaan pangan perikanan.

Kemudian, keduanya juga hanya menyebut adanya rencana industrialisasi perikanan.

"Padahal, kelembagaan pangan perikanan sangat penting," ujar Marthin.

Dia menjelaskan, berangkat dari fakta, di mana ikan segar yang memberi andil dalam kenaikan inflasi selama dua tahun (2017-2018) berturut-turut. Dan, pasokan ikan tidak stabil karena distribusi yang terhambat.

"Kedua pasangan calon perlu mempertimbangkan serta meninjau ulang kelembagaan pengelola pangan perikanan yang dapat ditunjuk sebagai pengawas, pengontrol dan pengelola hasil perikanan, termasuk didalamnya berkaitan dengan ekpor dan impor," ujarnya.

Untuk itu, ia merekomendasikan ke KPU, kedua paslon diberi pertanyaan yang fokus upaya peningkatan produksi perikanan baik tangkap maupun budidaya.

"Peningkatan produksi perikanan haruslah memastikan bagaimana keterlibatan nelayan untuk mendapatkan manfaat dari produksi perikanan," ujar Marthin.

Dia mengatakan, kedua paslon capres-cawapres juga hendaknya membuka dialog yang seluas-luasnya kepada komunitas nelayan.

Marthin berharap, seluruh nelayan Indonesia untuk aktif dalam Pemilu 2019, demi memastikan presiden terpilih benar-benar memiliki komitmen kuat melindungi dan menyejahterakan keluarga nelayan.

Memang, diakuinya dalam empat tahun ini potensi ikan meningkat jauh dari sebelumnya 6, 5 juta ton meningkat menjadi 12, 5 juta ton. Bank Mikro Nelayan sebagai pendukung permodalan perikanan diberikan hingga program perlindungan sosial seperti asuransi perikanan.

"Namun, produksi dan ekonomi perikanan masih relatif rendah. Produksi perikanan masih stagnan tidak melebihi 6,5 juta ton atau 50 persen dari maximum sustainable yield," bebernya.

Ke depan, menurut dia, tantangan besarnya adalah meningkatkan produksi ikan.[wid]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya