Berita

Haedar Nashir/Net

Politik

Ketum Muhammadiyah Gelorakan Literasi Pencerahan Di Tanwir Bengkulu

JUMAT, 15 FEBRUARI 2019 | 00:55 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Arus informasi bebas yang ada di media sosial menjadi sorotan utama Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.

Sebab, setiap orang bisa memproduksi informasi apa saja tanpa ada penyaring. Bahkan, sambungnya, di media sosial fakta bisa dikalahkan oleh opini dan yang salah bisa jadi seolah benar.

“Sehingga tidak jarang membuat para pembuat kebijakan maupun politisi menjadikan media sosial sebagai alat agitasi dan propaganda,” tegasnya dalam Forum Dialog dan Literasi Media Sosial, Seminar Pra Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu, Kamis (14/2).

Diskusi turut dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, dan jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah, seperti Dadang Kahmad, Yunahar Ilyas, Taufiqurahman, dan Dahlan Rais.

Atas alasan itu, Haedar menggelorakan slogan “Literasi Pencerahan” dalam Tanwir Bengkulu, yang akan resmi dibuka Presiden Joko Widodo pada Jumat (15/2). Dia menjelaskan bahwa slogan tersebut merupakan pengamalan ayat pertama yang diturunkan Allah SWT, yakni iqro atau baca.

“Maka di forum tanwir ini kita juga akan menggunakan diksi "Literasi Pencerahan". Diksi ini harus digelorakan, sebab cerah itu bagus dan Islam itu mencerahkan. Ayat pertama yang diturunkan Allah itu sangat mencerahkan,” tegasnya.

Dalam melawan informasi yang membodohkan, kata Haedhar, Muhammadiyah harus bekerja sama dengan pemerintah melakukan gerakan literasi yang berkeadaban dan menyehatkan.

“Kita lawan hasrat-hasrat alamiah dan primitif seperti kebencian, amarah. Naluri-naluri seperti ini ketika menemukan ruang, maka seperti benih yang menyebar. Keburukan-keburukan itu lama-kemalaan akan seolah menjadi benar,” ingatnya.

Dia mengajak kader persyarikatan untuk memverifikasi, mengolah, dan menyeleksi informasi yang diterima.

“Kalau otak kita terbiasa mengolah informasi, maka akan menjadi cerdas,” tegasnya. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya