Berita

Politisi Gerindra Muhammad Syafii/RMOL

Politik

Gerindra: Orang Jahat Saja Diterima Di Masjid, Masak Capres Tidak Boleh?

KAMIS, 14 FEBRUARI 2019 | 13:54 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Masjid sebagai tempat beribadah sangat terbuka bagi siapapun umat muslim yang ingin beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tidak ada larangan bagi siapapun untuk masuk masjid selama dengan niat baik dan beribadah kepada sang pencipta.

Kemudian dianggap aneh ketika Takmir Masjid Agung Semarang KH. Hanief Ismail mengeluarkan himbauan yang berisi larangan kepada Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk shalat Jumat di sana.

"Orang jahat saja diterima di masjid, masak ini capres, orang baik dilarang? Apalagi sudah banyak berbuat kebaikan buat masyarakat, bangsa dan negara terus tidak boleh shalat di masjid ini bagaimana? Dasar apa yang dipakai takmir tersebut," kata politisi Gerindra Muhammad Syafii kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/2).


Anggota Komisi III DPR ini menyadari memang masjid dilarang sebagai tempat berpolitik berdasarkan himbauan KPU dan Bawaslu. Namun yang dia sesalkan bahwa niat Prabowo adalah ingin ibadah shalat Jumat.

"Saya kira memang ada himbauan di KPU dan Bawaslu untuk masjid tidak menjadi sarana untuk berpolitik. Tapi kalau Pak Prabowo Subianto sebagai hamba Allah dilarang melakukan ibadah shalat Jumat, ya ini aneh. Kalau Pak Prabowo berpolitik di masjid biar Bawaslu dan KPU yang turun tangan," tegasnya.

Maka dari itu, himbauan Takmir Masjid Agung Semarang itu bertentangan dari berbagai macam landasan baik Alquran, hadist, fatwa ulama, dan peraturan perundangan kita.

"Kalau dia baca Alquran, ayat mana yang melarang itu, hadist mana, ulama mana yang jadi rujukannya, atau kalau penguasa, penguasa mana?" tandas Romo sapaan akrabnya. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya