Berita

Nasaruddin Umar/Net

Etika Politik Dalam Al-Qur'an (16)

Menegakkan Keadilan
SELASA, 12 FEBRUARI 2019 | 09:06 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

SALAH satu etika paling mendasar di dalam Al-Qur’an ialah menegakkan rasa adil. Bahkan Al-Qur'an mengisyaratkan bentuk dan sistem pemerintahan seperti apapun yang dijalankan, mau kerajaan atau republik, yang penting ada­lah keadilan harus betul-betul ditegakkan di dalamnya. Banyak ayat menegaskan perlunya menegakkan keadilan, di antaranya ialah: Hai orang-orang yang beri­man, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Al­lah, menjadi saksi dengan adil. Dan jangan­lah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. al-Maidah/5: 8).

Nabi Muhammad Saw dikagumi oleh kawan dan lawan karena prinsip keadilannya. Ia selalu menganjurkan sahabatnya agar se­lalu mengedepankan dan menegakkan rasa adil di dalam masyarakat, termasuk kepada penduduk non-mulim.

Rasa adil kepada segenap warga, tanpa membedakan jenis kelamin, ras, agama, dan kewarganegaraan, dipandang sangat fundamental oleh Nabi. Banyak hadis yang dapt dijadikan sebagai bukti betapa Nabi sangat concern terhadap perlakuan adil terhadap penduduk atau etnik tertentu, ter­masuk perbedaan warna agama, aliran dan kepercayaan. Nabi selalu menyerukan pada setiap kali terjadi peperangan agar jangan membunuh penduduk sipil yang tak berdo­sa, mengganggu anak-anak dan janda. Nabi juga tidak pernah membeda-bedakan orang berdasarkan warna kulit. Muazzin yang sela­lu dipercaya Nabi ialah Bilal, seorang muallaf dari Afrika yang berkulit hitam.

Contoh lain, Nabi pernah sangat marah kepada Usamah, sang Panglima Angkatan Perang lantaran membunuh salahseorang musuh yang terpojok lalu tiba-tiba meneriak­kan yel-yel dua kalimat syahadat. Nabi ber­tanya apa alasannya membunuh orang yang sudah bersyahadat. Dijawab oleh Usamah: Ia bersyahadat kerena terpojok. Seandainya ada kesempatan untuk lolos pasti dia tidak bersyahadat. Meskipun demikian Nabi tetap mencela perbuatan Usamah dengan mengat­akan: Nahnu nahkum bi al-dhawahir wallah ya tawalla al-sarair (Kita hanya menghukum apa yang tampak, Allah yang Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati). Ini semua menjadi bukti nyata bahwa betapa Rasulullah selalu memberikan rasa adil kepada segenap umatnya, termasuk kepada umat non-muslim. Para sahabat pun ikut mencontoh seperti apa yang pernah dicontohkan Nabi.

Diriwayatkan dari Anas ibn Malik bahwa ia pernah bersama Umar ibn Khaththab tiba-ti­da didatangi seorang non-muslim dari Mesir mengadukan halnya: Wahai Amirul Mukminin, Amr ibn 'Ash pernah mengadakan perlom­baan pacuan kuda dan aku yang menang, namun tiba-tiba putra Ibn 'Ash bernama Mu­hammad mengklaim kemenangan itu dengan mengatakan itu kudanya. Aku tetap memper­tahankan bahwa itu bukan kudanya tetapi kudaku, hingga Muhammad ibn Ash men­cambuknya. Setelah itu ia mengatakan ambil­lah kudamu, aku ini adalah putra yang mulia Amr ibn 'Ash. Menanggapi laporan dari non-muslim Mesir itu, maka Umar ibn Khaththab menyurat ke Amr ibn 'Ash agar ia bersama putranya, Muhammad segara menemuinya. Akhirnya ia bersama putranya datang mene­mui Umar ibn Khaththab, sedangkan Muham­mad ibn 'Ash bersembunyi di belakang orang tuanya. Umar mencari orang Mesir yang per­nah dianiaya lalu diperintahkan untuk men­cambuk Muhammad hingga memar. 

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Tulisan 'Adili Jokowi' Curahan Ekspresi Bukan Vandalisme

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:36

Prabowo Harus Mintai Pertanggungjawaban Jokowi terkait IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:26

Penerapan Dominus Litis Melemahkan Polri

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:03

Rontok di Pengadilan, Kuasa Hukum Hasto Sebut KPK Hanya Daur Ulang Cerita Lama

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:40

Senator Daud Yordan Siap Naik Ring Lagi

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:17

Penasihat Hukum Sekjen PDIP Bongkar Kesewenang-wenangan Penyidik KPK

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:53

Lewat Rumah Aspirasi, Legislator PSI Kota Tangerang Ajak Warga Sampaikan Unek-Unek

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:36

Ekonomi Daerah Berpotensi Merosot akibat Sri Mulyani Pangkas Dana TKD

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:15

Saat yang Tepat Bagi Prabowo Fokus MBG dan Setop IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:57

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:42

Selengkapnya