Berita

Pitra Romadhon Nasution/RMOL

Hukum

Pengacara Bakomubin: Masak Bareskrim Takut Dengan Ali Ngabalin?

KAMIS, 07 FEBRUARI 2019 | 19:43 WIB | LAPORAN:

Bareskrim Mabes Polri dinilai takut dengan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.

Penilaian itu disampaikan Tim Kuasa Hukum Badan Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) lantaran Bareskrim Polri mengeluarkan Surat Pemberhentian Perkara Penyidikan (SP3) atas dugaan penipuan Ngabalin yang mengklaim sebagai ketua umum Bakomubin.

"Masak dengan seorang Ali Ngabalin dia (Bareskrim) takut?” ujar Tim Kuasa Hukum Bakomubin, Pitra Romadhon Nasution saat ditemui di gedung Kompolnas, Jalan Tirtayasa VII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/2).

Pitra menguraikan pada 4 Desember 2018 mereka melayangkan laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh Ngabalin sebagai ketua umum Bakomubin.

Namun pada 31 Desember 2018, Bareskrim menghentikan kasus ini karena dinilai tidak ada unsur pidananya melalui surat bernomor B/8608/XII/RES7.4/2018/Bareskrim.

Bagi Pitra, penghentian kasus ini tidak masuk akal. Sebab, Bareskrim belum memeriksa dan memintai keterangan dari saksi.

"Kita juga belum ajukan bukti-bukti apa yang kita punya," jelasnya.

Menurutnya, sikap Bareskrim terbilang arogan. Sebab, selain menyebut kasus ini ranah perdata, Bareskrim juga merekomendasi agar Bakomubin mengajukan laporan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

“Penjelasan Kabareskrim Mabes Polri tersebut menurut kami adalah sikap yang terlalu arogan,” kata Pitra.

“Ini jelas tindak pidana, tidak ada perdata. Perdata kan administrasi. Inikan jelas ada dugaan pemalsuan kebohongan publik, merek (logo) Bakomubin yang terdaftar di Kemenkumham,” tegasnya. [ian]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya