Berita

Jokowi/Net

Politik

Tuduh Prabowo Sewa Konsultan Asing, Jokowi Perburuk Citra Sendiri

RABU, 06 FEBRUARI 2019 | 12:48 WIB | LAPORAN: WISNU YUSEP

Ibarat menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Pribahasa ini sesuai dengan apa yang dialami oleh calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi).

Menuduh Prabowo Subianto menggunakan konsultan asing, belakangan malah ramai berita Jokowi menyewa jasa Stanley B. Greenberg, PhD, konsultan ternama dari Amerika Serikat di Pilpres 2014.

"Jika petahana menyerang dan beliau pernah menggunakan konsultan asing fatal. Ini bisa berdampak buruk dalam political imaging atau pencitraan politiknya," kata pengamat politik dari Indonesian Public Institute Jerry Massie kepada Kantor Berita Politik RMOL melalui pesan singkat, Rabu (6/2).


Namun demikian, Jerry menganggap permasalahan itu belum final, karena dia mempertanyakan kebenaran Jokowi menggunakan konsultan Stanley B. Greenberg, PhD ini. Sebab, menurutnya menggunakan konsultan asing perlu ada pengkajian komprehensif, objektif dan sistematis.

"Apa beda pekerja asing dan konsultan asing. Apalagi berutang ke asing. Bisa saja strategi dan ilmunya diambil," kata dia.

Jika Jokowi menggunakan konsultan asing ini merupakan strateginya, maka Jokowi tidak boleh melarang ke kompetitornya dengan menggunakan cara yang sama.

"Kalau ada kemungkinan kubu lawan menggunakan konsultan asing tak perlu dipersoalkan," ujar dia.

Jokowi menuding Prabowo menggunakan konsutan asing saat kampanye di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Salah satu isu yang diulas Jokowi adalah propaganda Rusia yang menyebar hoax.

Setelah Jokowi melemparkan tuduhan, beredar pemberitaan yang menyebutkan Jokowi adalah salah seorang klien ahli strategi politik ternama asal AS, Stanley B. Greenberg, PhD.

Selain Jokowi, Greenberg menyebut sejumlah tokoh dunia masuk dalam daftar kliennya. Mereka adalah adalah mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, senator Amerika Serikat John Kerry, Mantan Kanselir Jerman Gerhard Shroder.[wis]
 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya