Berita

Politik

Tuduhan Propaganda Rusia, Ustaz Sani: 1 Telunjuk Menunjuk, 4 Jari Mengarah Ke Jokowi

SELASA, 05 FEBRUARI 2019 | 23:49 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

Masuknya nama Presiden Joko Widodo dalam catatan Greenberg Quinlan Rosner Research, membuat kegemparan baru setelah beberapa waktu lalu Jokowi menuding ada tim sukses yang menggunakan propaganda Rusia.

"Apa yang dituduhkan Jokowi itu sudah dibantah keras oleh Duta Besar Rusia. Dan kini namanya muncul di catatan konsultan asing. Ini tanda apa?" kata Ketua GNPF Ulama Kota Binjai Ustaz Sani Abdul Fatah kepada Kantor Berita RMOL, Selasa (5/2) malam.

Ustaz Sani mengingatkan, hendaknya Presiden Jokowi dan tim mengkaji dulu satu masalah dengan sebenar-benarnya baru disampaikan agar tidak menimbulkan fitnah dan huru-hara di tengah masyarakat.


"Kalau sudah begini kan bumerang? Presiden Jokowi bisa dikatakan memfitnah karena itu disampaikannya sendiri dan beredar luas di tengah masyarakat," kata Ustaz San.

"Sekarang beredar catatan sebuah konsultan politik asing dimana nama Joko Widodo masuk sebagai salah satu kliennya. Ini namanya satu telunjuk menunjuk, empat jari mengarah ke diri," demikian Ustaz Sani.

Mengutip political-strategist.com, dijelaskan bahwa Greenberg merupakan pengumpul pendapat, ahli strategi politik, peneliti dan penulis kawakan. Dia dikenal di seluruh dunia untuk panduan ilmiah dan berbasis penelitian yang telah membantu ratusan politisi, partai politik, perusahaan dan organisasi akar rumput untuk mewujudkan tujuan mereka. Penelitian Greenberg yang mendalam dan ekstensif kerap kali mengungkapkan kebenaran yang andal yang berhasil membantu politisi maupun korporat.

Saat ini Greenberg adalah Ketua dan CEO Greenberg Quinlan Rosner Research, firma riset pendapat utama dan perusahaan konsultan strategi politik di dunia.

Reputasi Greenberg semakin didompleng dengan sederet daftar klien ternama dari seluruh dunia. Dalam situs yang sama, disebutkan bahwa Greenberg pernah menjadi penyurvei dan ahli strategi politik sejumlah tokoh dan politisi ternama dunia, di antaranya adalah Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator Amerika Serikat John Kerry, Mantan Kanselir Jerman Gerhard Shroder, dan juga tercantum nama Presiden RI Joko Widodo. [hta]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya