Berita

Drone Anka/Net

Pertahanan

Perkuat TNI AU, Meminang Anka Atau Wing Loong Untuk Drone Baru

MINGGU, 03 FEBRUARI 2019 | 17:59 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

. Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dikabarkan pada Februari 2019 akan memperkuat alutsista TNI AU. Pesawat udara tanpa awak (drone) berjenis MALE (medium altitude long endurance) tampaknya menjadi pilihan. Negara mana akan menjadi pemenang?

Drone atau yang disebut juga dengan UAV (Unmanned Aerial Vehicle) jenis MALE memang memiliki sejumlah keunggulan. Mampu terbang di ketinggian menengah (10-30 ribu feet atau sekitar 3.000-9.000 meter di atas permukaan laut). Durasi terbang di atas 8 jam.

Selain itu, UAV jenis ini dapat dipersenjatai dengan munisi presisi seperti bom berpemandu laser (atau bisa juga GPS) maupun rudal udara ke permukaan ukuran kecil, seperti Hellfire (AS), Brimstone (Inggris) atau AKD-10 (China).

Saat ini proses pemilihan drone tersebut, dikabarkan mengerucut pada dua finalis produsen, yaitu dari China dan Turki. Meski tak disebutkan secara detail, namun kuat dugaan bahwa produk yang dimaksud adalah Anka (Turki) dan Wing Loong (China).

Anka dan Wing Loong dilengkapi perangkat penginderaan mumpuni untuk misi pengawasan dan pengintaian. Keduanya dilengkapi perangkat FLIR (forward looking infra red) serta radar jenis “synthetic aperture radar” dengan resolusi tinggi.

Ada beberapa aspek yang jadi pertimbangan dalam memilih drone mana yang akan dibeli. Selain soal kecanggihan (kemampuan) dan harga, perkara alih teknologi alias ToT (transfer of technology) dan layanan purna jual, sepatutnya jadi pertimbangan. Salah satu kemampuan yang disyaratkan mutlak adalah jangkauan terbang yang tidak kurang dari 200 km.

Setidaknya ada sekitar 6 unit drone yang akan dibeli. Tidak menutup kemungkinan untuk penambahan jumlah di masa mendatang. Tampaknya drone-drone TNI AU nantinya akan ditempatkan di sejumlah pangkalan di perbatasan seperti Natuna atau Papua.

Belum dijelaskan detail, apakah nantinya drone yang diputuskan untuk dibeli itu juga akan dilengkapi persenjataan lengkap, atau hanya perangkat standar untuk pengawasan dan pengintaian saja. [yls]

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya