Berita

Heli AS565 MBe/Net

Pertahanan

AS565 MBe Panther: Misi Serbu Hingga Operasi Tanggap Darurat

JUMAT, 01 FEBRUARI 2019 | 19:21 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

. Heli AKS (anti kapal selam) AS565 MBe Panther sesungguhnya tak hanya berkemampuan AKS saja.

Heli AKS AS565 MBe Panther adalah versi militer dari Dauphin yang aslinya dibuat pertama kali oleh Airbus Helicopter, bagian dari raksasa dirgantara Airbus.

Pada 24 Januari 2019 lalu PT.Dirgantara Indonesia (PT.DI) kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia diperuntukkan bagi TNI AL.


Panther bukan sekedar heli “tituler” belaka. Bukan sekedar heli sipil yang “ganti baju” militer. Ke dalam Panther, pembuatnya membenamkan sejumlah peralatan canggih yang membuat heli ini menjalankan berbagai macam misi.

Itu sebabnya Panther sesungguhnya dilabeli “naval utility helicopter” atau heli multimisi maritim. Ada empat misi utama yang bisa diemban oleh heli yang juga jadi andalan AL Perancis tersebut.

Pertama, misi serbu. Difungsikan sebagai heli serbu, AS565 MBe Panther dapat memuat 10 orang pasukan infanteri bersenjata lengkap. Jika muatan pasukan dikurangi, Panther dapat dilengkapi dengan dudukan senapan mesin berat kaliber 12,7 mm untuk misi-misi seperti pergeseran pasukan dari kapal ke daratan atau misi penumpasan bajak laut (anti-piracy raid).

Kedua, misi anti kapal. Struktur Panther sudah disiapkan untuk dipasang gantungan eksternal untuk persenjataan seperti rudal anti kapal maupun torpedo ringan. Untuk misi anti kapal, Panther bisa membawa sepasang rudal anti kapal AS-15TT ataupun rudal ANL (Sea Venom), keduanya produksi MBDA. Selain radar untuk menjejak targetnya, Panther juga memiliki sensor elektro optik.

Ketiga, misi anti kapal selam (AKS). Untuk mengendus keberadaan kapal selam lawan, Panther dibekali sonar celup (dipping sonar) Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS) yang mampu mendeteksi kapal selam hingga kedalaman 500 meter di bawah permukaan air. Untuk mengeksekusi sasarannya, Panther dibekali sepasang torpedo ringan Mk.46 buatan AS atau A244-S buatan Italia.

Keempat, misi SAR (search and rescue). Lagi-lagi pihak pabrikan sudah mempersiapkan Panther untuk misi ini. Bagian atas rangka pintu utamanya dapat dipasangi kerekan (hoist) untuk misi-misi SAR. Sistem kelistrikan Panther juga menjamin ketersediaan daya untuk lampu sorot berkekuatan besar (dipasang di samping bawah badan heli).

Memiliki Panther membuat TNI AL tak hanya memiliki heli AKS kelas dunia, tapi juga dapat difungsikan untuk tugas-tugas lain sesuai kebutuhan. Misalnya saja mendukung OMSP (operasi militer selain perang) TNI seperti operasi tanggap darurat bencana.[yls]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya