Berita

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno/Net

Politik

Sandiaga Uno: Pernyataan Rudiantara Jangan Dipolitisisasi

JUMAT, 01 FEBRUARI 2019 | 17:34 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Sikap Menkominfo Rudiantara yang viral di sosial media dan jadi perbincangan hangat soal menanyakan gaji ASN menjadi bahan pelajaran. Pasalnya, ucapan itu menegaskan bahwa kepentingan rakyat harus diutamakan lantaran sudah menggaji para pejabat dan ASN.

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut bahwa ini sudah menjadi jalan Allah yang ditunjukkan kepada seluruh rakyat Indonesia melalui ucapan Menkominfo Rudiantara.

"Allah buka tabir buat saya, bahwa Allah ini jalannya sangat-sangat tidak biasa. Bahwa seorang menteri yang sangat kita hormati, ingatkan kita bahwa pegawai negeri itu yang gaji bukan dari kantong pribadi oleh penguasa tapi oleh rakyat," ujar Sandiaga Uno di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dalam keterangan persnya, Jumat (1/2).


"Pertanyaan beliau (Rudiantara) itu sebetulnya sangat relevan. Yang gaji PNS, staf Kominfo ya rakyat jadi tidak harusnya dikaitkan dengan pilihan politik," ujar Sandi lagi.

Sandi juga kembali mengimbau kepada seluruh pihak agar pernyataan Rudiantara mengenai gaji ASN tidak dipolitisir. Apalagi, Sandi menganggap selama ini Rudiantara sebagai sahabatnya.

"Pak Menteri Kominfo ini sahabat saya, saya manggil beliau ini chief Rudi dan dia seorang profesional yang berintegritas dan memiliki kinerja yang baik," ungkapnya.

Sandi berharap agar persoalan ini dipolitisisasi melainkan dijadikan pelajaran bahwa ASN harus mengabdi kepada rakyat karena sudah digaji oleh rakyat.

"Kalau beliau khilaf atau salah sebut ya kita ambil sisi baiknya bahwa jangan sampai semua masalah dipolitisasi. Ini menurut saya sebuah pendidikan politik yang baik bahwa karena yang gaji rakyat dia setianya harus pada rakyat juga, bukan (setia) sama penguasa," tandas Sandiaga Uno. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya