Berita

Nasaruddin Umar/Net

Etika Politik dalam Al-Qur'an (7)

Belajar Etika Politik Dari Ratu Balqis (2)

JUMAT, 01 FEBRUARI 2019 | 08:49 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

MESKIPUN Ratu Balqis se­orang perempuan, tetapi ke­mampuan dan kepercayaan dirinya luar biasa. Bisa men­jadi pemimpin yang amat di­segani di dalam masyara­katnya. Sudah barang tentu Ratu Balqis bukan hanya memiliki kekuatan kelembu­tan sebagai seorang perem­puan tetapi kecerdasannya di dalam mengam­bil keputusan pelu dipuji. Ia sepertinya tidak terbebani dengan jenis kelaminnya sebagai se­orang perempuan. Padahal, saat itu dunia Arab atau Timur-Tengah secara umum masih berada di dalam suasana masyarakat yang didominasi laki-laki (male dominated society).

Pola kepemimpinan Ratu Balqis yang demo­kratis mendapat apresiasi positif dari kalangan pejabatnya. Tidak seorang pun di antara para petingginya melawan kebijakannya. Bahkan para pembesarnya cenderung lebih memper­cayakan segala urusan negara kepada Ratu Balqis, sebagaimana dijelaskan dalam artikel terdahulu. Ia berhasil meyakinkan para untuk memilih tindakan yang diyakini sangat efektif untuk mengambil alih kekuasaan Nabi Sulai­man. Di antara mereka ada yang mengusulkan dengan tindakan keras (hard power), dengan mengedepankan kekuatan balatentara karena mereka yakin akan kekuatan yang dimilikinya. Sebagian menganjurkan wait and see dan se­bagian lainnya menganjurkan untuk koopera­tif dengan menempuh pola win-win solution. Akhirnya sebagai pemimpin yang cerdas, Ratu Balqis mengelaborasi seluruh opsi pembesar­nya dengan memilih kebijakan: Pertama diu­payakan dengan cara memberikan hadiah atau bisa juga disebut sebagai upeti. Kalau cara ini tidak berhasil maka pasukan militer yang bera­da di baris belakang.

Namun kenyataan menghendaki lain dan di luar perkiraan, kedikjayaan Nabi Sulaiman betul-betul luar biasa sehingga berbagai opsi yang disiapkan tidak relevan. Cenderamata yang disiapkan beralih dengan misterius ke tangan Nabi Sulaiman tanpa seorangpun tahu bagaimana benda itu tiba lebih awal berkat ke­lihaian jin. Tentara yang tangguh Ratu Balqis menjadi tidak berdaya ketika mereka dijemput dengan barisan binatang buas di samping bala tentara Nabi Sulaiman. Meskipun demikian, Ratu Balqis tidak mau kehilangan akal. Meski­pun kalah dari berbagai segi tetapi bagaimana mereka tidak merasa kalah dan merasa diper­malukan. Diplomasi dalam kondisi darurat dan berfikir jernih di saat-saat genting, membuat Ratu Balqis diterima dan diperlakukan dengan baik oleh Nabi Sulaiman. Keanggunan yang ditampilkan Ratu Balqis membuat Nabi Sulai­man terkesima dan malah diperlakukan seba­gai tamu agung dan kemudian dalam satu versi cerita Nabi Sulaiman memperisterikannya.

Meskipun seorang Nabi, Sulaiman juga mengajak para pembesarnya untuk bermusya­warah dalam menghadapi kemungkinan sikap yang akan ditempuh oleh kekuatan Balqis. Ka­rena masing-masing menjunjung tinggi nilai-ni­lai musyawarah dan demokratis, maka akhirnya kedua kubu ini bertemu dan bersatu. Kedua to­koh itu sama-sama memasuki istana (27:44). Bahkan keduanya melangsungkan 'perkawinan' dan melahirkan generasi baru yang tangguh. Keuntungan yang diperoleh dari pertemuan ke­dua tokoh tersebut antara lain, rakyat menjadi senang dan tenang, bersatunya dua kekua­tan, terhindarnya dari malapetaka peperangan dan terwujudnya kestabilan dan kesejahteraan di dalam masyarakat. Kisah ini juga memberi­kan pelajaran kepada kita bahwa, kalau sinerji membawa keuntungan dan kemenangan, men­gapa harus pecah. Apa yang dilakukan Ratu Balqis dapat juga diterapkan di dalam masya­rakat modern, seperti di Indonesia. 

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Tulisan 'Adili Jokowi' Curahan Ekspresi Bukan Vandalisme

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:36

Prabowo Harus Mintai Pertanggungjawaban Jokowi terkait IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:26

Penerapan Dominus Litis Melemahkan Polri

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:03

Rontok di Pengadilan, Kuasa Hukum Hasto Sebut KPK Hanya Daur Ulang Cerita Lama

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:40

Senator Daud Yordan Siap Naik Ring Lagi

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:17

Penasihat Hukum Sekjen PDIP Bongkar Kesewenang-wenangan Penyidik KPK

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:53

Lewat Rumah Aspirasi, Legislator PSI Kota Tangerang Ajak Warga Sampaikan Unek-Unek

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:36

Ekonomi Daerah Berpotensi Merosot akibat Sri Mulyani Pangkas Dana TKD

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:15

Saat yang Tepat Bagi Prabowo Fokus MBG dan Setop IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:57

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:42

Selengkapnya