Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
MESKIPUN Ratu Balqis seÂorang perempuan, tetapi keÂmampuan dan kepercayaan dirinya luar biasa. Bisa menÂjadi pemimpin yang amat diÂsegani di dalam masyaraÂkatnya. Sudah barang tentu Ratu Balqis bukan hanya memiliki kekuatan kelembuÂtan sebagai seorang peremÂpuan tetapi kecerdasannya di dalam mengamÂbil keputusan pelu dipuji. Ia sepertinya tidak terbebani dengan jenis kelaminnya sebagai seÂorang perempuan. Padahal, saat itu dunia Arab atau Timur-Tengah secara umum masih berada di dalam suasana masyarakat yang didominasi laki-laki (male dominated society).
Pola kepemimpinan Ratu Balqis yang demoÂkratis mendapat apresiasi positif dari kalangan pejabatnya. Tidak seorang pun di antara para petingginya melawan kebijakannya. Bahkan para pembesarnya cenderung lebih memperÂcayakan segala urusan negara kepada Ratu Balqis, sebagaimana dijelaskan dalam artikel terdahulu. Ia berhasil meyakinkan para untuk memilih tindakan yang diyakini sangat efektif untuk mengambil alih kekuasaan Nabi SulaiÂman. Di antara mereka ada yang mengusulkan dengan tindakan keras (hard power), dengan mengedepankan kekuatan balatentara karena mereka yakin akan kekuatan yang dimilikinya. Sebagian menganjurkan wait and see dan seÂbagian lainnya menganjurkan untuk kooperaÂtif dengan menempuh pola win-win solution. Akhirnya sebagai pemimpin yang cerdas, Ratu Balqis mengelaborasi seluruh opsi pembesarÂnya dengan memilih kebijakan: Pertama diuÂpayakan dengan cara memberikan hadiah atau bisa juga disebut sebagai upeti. Kalau cara ini tidak berhasil maka pasukan militer yang beraÂda di baris belakang.
Namun kenyataan menghendaki lain dan di luar perkiraan, kedikjayaan Nabi Sulaiman betul-betul luar biasa sehingga berbagai opsi yang disiapkan tidak relevan. Cenderamata yang disiapkan beralih dengan misterius ke tangan Nabi Sulaiman tanpa seorangpun tahu bagaimana benda itu tiba lebih awal berkat keÂlihaian jin. Tentara yang tangguh Ratu Balqis menjadi tidak berdaya ketika mereka dijemput dengan barisan binatang buas di samping bala tentara Nabi Sulaiman. Meskipun demikian, Ratu Balqis tidak mau kehilangan akal. MeskiÂpun kalah dari berbagai segi tetapi bagaimana mereka tidak merasa kalah dan merasa diperÂmalukan. Diplomasi dalam kondisi darurat dan berfikir jernih di saat-saat genting, membuat Ratu Balqis diterima dan diperlakukan dengan baik oleh Nabi Sulaiman. Keanggunan yang ditampilkan Ratu Balqis membuat Nabi SulaiÂman terkesima dan malah diperlakukan sebaÂgai tamu agung dan kemudian dalam satu versi cerita Nabi Sulaiman memperisterikannya.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03
UPDATE
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31