Berita

Azam Azman Natawijana/Net

Politik

Soal Impor Jagung, Pemerintah Seperti Tersandera Mafia

RABU, 30 JANUARI 2019 | 04:23 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kebijakan impor yang diambil pemerintah kembali menuai polemik. Kali ini giliran impor jagung sebesar 150 ribu ton.

Di mata Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana, kebijakan ini merupakan bentuk pejabat negara tesandera oleh mafia. Sebab, pemerintah sebelumnya telah mengklaim bahwa pasokan jagung cukup, tapi pernyataan itu kini diralat dan malah impor.

“Satu sisi pemerintah bilang jagung sudah diserap oleh pengusaha, tapi satu sisi pemerintah bilang tidak bisa dikeluarkan dan hasilnya impor. Jadi saya sependapat ini ulah mafia besar,” kata ujar Azam dalam diskusi publik bertajuk ‘Jokowi Raja Impor’ di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (29/1).


Politisi Partai Demokrat itu menduga ada mafia yang sengaja mempermainkan data jagung agar bisa impor. Sehingga mereka mendapat keuntungan besar.

“Satu sisi menko bilang ini permintaan Menteri Pertanian, tapi satu sisi bilang surplus dan ekspor ke Filipina. Jagung ini diserap pengusaha besar dan disimpan oleh pengusaha besar kemungkinan menunggu harga naik,” bebernya.

Buntutnya, kata Azam, pejabat terkait kini cenderung tidak taat dengan UU karena pengaruh mafia yang begitu besar.

“Ini yang saya lihat pejabat tidak taat UU. Harusnya didata seluruh gudang. Kalau betul disimpan di gudang harus dikeluarkan secara data. Kita akhirnya jadi pikir mana yang benar dan salah,” pungkasnya. [ian]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya