Berita

Jokowi dan Jusuf Kalla/Net

Politik

Kalla Meninggalkan Joko

SENIN, 28 JANUARI 2019 | 17:39 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

HARI ini, Senin 29 Januari 2019, Wapres Jusuf Kalla memantau titik macet Jakarta. Naik helikopter, dia duduk bersama Gubernur Anies, Sri Mulyani dan Budi Karya.
Ini bahasa politik. Maret 2014, Gubernur Joko Widodo menyatakan masalah banjir dan macet mudah diatasi bila jadi presiden.
 
Sebuah pernyataan double bladed naginata sword. Nyerang Presiden SBY sekaligus menginjeksi halusinasi rakyat.

Nyatanya, 5 tahun Joko Widodo berkuasa sebagai Presiden, dua masalah itu tetap parah. Banjir berkurang setelah Anies Baswedan jadi gubernur. Karena itu, Wapres Jusuf Kalla bermanuver naik helikopter mengingatkan rakyat soal janji kosong 5 tahun lalu.

Nyatanya, 5 tahun Joko Widodo berkuasa sebagai Presiden, dua masalah itu tetap parah. Banjir berkurang setelah Anies Baswedan jadi gubernur. Karena itu, Wapres Jusuf Kalla bermanuver naik helikopter mengingatkan rakyat soal janji kosong 5 tahun lalu.
 
Keliatan Wapres Jusuf Kalla sudah gerah. Belum lama dia marah-marah biaya pembangunan LRT 1 kilonya 500 milyar.
 
Jika dibreak-down, biaya itu menjadi 500 juta 1 meter, 5 juta 1 centimeter dan 1 milimeter berbudget 500 ribu rupiah.

Wapres Jusuf Kalla juga mengkritik pola pembangunan infrastruktur tidak tepat sasaran. Palembang sedikit penduduk, tapi dibangun LRT. Alhasil, cuma jadi tourist attractions.
 
Jauh sebelum itu, orang-orang Jusuf Kalla disingkirkan dari kabinet. Anies Baswedan dan Sudirman Said contohnya. Kebijakan import Joko Widodo merugikan Bosowa Corp dan banyak perusahaan domestik.
 
Sebagai Ketua Umum DMI, Wapres Jusuf Kalla menginstruksikan semua pengurus Dewan Masjid untuk membakar tabloid "Indonesia Barokah" yang bermuatan menyerang Paslon Prabowo-Sandi dengan issue black campaign dan fitnah.

Sekali pun, tabloid ini menguntungkan Kubu Paslon Ko-Ruf No 1, namun kontennya bersifat merusak demokrasi. Di medsos, Ipang Wahid marak disebut-sebut sebagai otak di balik beredarnya tabloid ini.
 
Satu tugas unfinished Wapres Jusuf Kalla sebagai seorang negarawan. Dia mesti tekan Joko Widodo supaya cuti atau mundur dari jabatan presiden. Sehingga kampanye pilpres bisa lebih fair.

Selama Joko Widodo berperan sebagai presiden dan capres sekaligus, niscaya KPU akan terus berulah aneh-aneh. [***]

Penulis adalah kolumnis dan aktvis Komunitas Tionghoa Anti-Korupsi (Komtak).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya