Berita

Politik

Demonstran Di Depan Istana: Ingat, Azab Allah Maha Pedih

MINGGU, 27 JANUARI 2019 | 22:09 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sudah belasan malam para sopir dan kernet mobil tanki Pertamina menginap di seberang Istana Negara. Meski begitu, mereka yakin bisa mendapatkan hak-haknya.

"Kita yakin masih ada kekuatan dari Allah SWT, ini yang menguatkan kita," ucap Humaidi saat ditemui di tenda tempat mereka menginap di depan Istana Negara, Jakarta, Minggu (27/1).

Humaidi dulu bekerja untuk PT Pertamina Patra Niaga. Dia mendistribusikan BBM dari Depot Merak. Humaidi adalah satu dari ratusan sopir dan kernet mobil tanki yang dipecat secara sepihak yang melakukan unjuk rasa. Total ada 1095 sopir dan kernet yang dipecat oleh Patra Niaga dan Elnusa Petrofin, dua anak perusahaan Pertamina.

Para sopir dan kernet yang tergabung dalam Serikat Awak Mobil Tanki mengajak serta istri dan anak-anaknya dalam unjuk rasa di depan tersebut. Mereka menuntut dipekerjakan kembali sebagai buruh tetap, menerima upah lembur selama yang belum dibayarkan, pembayaran upah proses selama 19 bulan PHK dan pensiun bagi AMT yang sudah masuk usia pensiun, serta menerima kompensasi bagi keluarga AMT yang suaminya telah meninggal selama PHK.

Mengutip salah satu firman Allah bahwa siasat manusia tidak ada artinya dibandingkan dengan siasat Allah, Humaidi yakin semua kebobrokan pimpinan Patra Niaga dan Elnusa akan terungkap.

"Sesungguhnya mereka itu bukan menzalimi kita tapi menzalimi dirinya sendiri. Bahasa kasarnya kita ini mau mengingatkan 'eh awas ada azab Allah itu maha pedih'," ungkapnya.

Perjuangan yang hampir dua tahun ini hingga sekarang belum menemui titik terang sama sekali. Pihaknya selalu dilempar-lempar dan banyak menerima janji palsu baik dari pemerintah maupun pimpinan perusahaan.

"Tujuan kami sebenarnya itu untuk mengingatkan bukan karena ini goal dapat hasil, bukan! Tapi mengingatkan azab Allah lebih dahsyat ke mereka," tandas Humaidi.[dem]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya