Berita

Penanggung jawab DOB Papua, Philips Wona/RMOL

Politik

POLEMIK PEMEKARAN

Philips Wona: Kami Tidak Bermaksud Menggurui Mendagri

JUMAT, 25 JANUARI 2019 | 19:15 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Pernyataan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo yang menolak adanya Daerah Otonomi Baru (DOB) membuat kecewa para pengusung DOB se-Indonesia.

Salah satunya, penanggung jawab DOB Papua, Philips Wona. Dia menyatakan kekecewaannya kepada Menteri Tjahjo lantaran perjuangannya selama bertahun-tahun dipatahkan.

"Kami masyarakat ini datang hanya menuntut itu (DOB) saja. Bapak Presiden punya pertimbangan lain tapi jangan kami ini jadi korban. Bapak Menteri Dalam Negeri juga tidak boleh membuat pernyataan-pernyataan yang membuat situasi bertambah keruh," kata Philips saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (25/1).

Dia berharap sudah sepatutnya seorang menteri mengeluarkan pernyataan yang membuat sejuk. Sebelumnya, Menteri Tjahjo menolak itu karena alasan biaya yang terlalu tinggi.

Pihaknya meminta agar Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Desain Besar Penataan Daerah (Desertada) serta RPP Desain Penataan Daerah (Detada) sebagai amanat UU 23/2014 segera ditandatangani oleh Presiden.

"Kalau di UU 23/2014 itu harus ditandatangani RPP dalam waktu 2 tahun, ini sudah 4 tahun. Kami sampaikan ini dengan tidak bermaksud menggurui Pak Menteri," tegas Philips.

Dia menyampaikan tenggat waktu hingga 20 Februari 2019. Jika RPP itu tidak ditandatangani oleh Presiden maka pihaknya akan mendatangi Kemendagri.

"Memang kami agak keras karena kami sudah capek. Papua itu ada 28 kabupaten satu kota, seorang gubernur tidak mampu menyelesaikan persoalan di Papua makannya setiap hari ada persoalan," pungkas Philips. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya