Berita

Debat perdana Pilpres/Net

Politik

Catharsis Before Tragedy

SABTU, 19 JANUARI 2019 | 12:16 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

DEBAT pertama capres dan cawapres was worse-than-expected. Jokowi nge-gas. Offensive. Prabowo-Sandi santun. Kiai Maruf setuju saja. Kagetan.

Sebuah benturan antara Prabowo's politics of politeness dan Jokowi's politics of extraordinary preparation.

Jokowi's politics of extraordinary preparation mendominasi panggung. Dia dipersiapkan untuk nyerang dan hanya untuk menyerang. Giliran ditanya, jawabannya ngawur. Secara substansi, Prabowo-Sandi menang.


Prabowo-Sandi displayed the basic personal qualities necessary to be president. Jokowi dan Kiai Maruf tampil sebagai attackers.

Pasca debat, chebong dilanda eforia. Adrenaline rush. Fenomena yang disebut Bernard Rimé sebagai "a cathartic release of emotions". Dan Denny JA produksi meme. Oposisi diserang. Militan Prabowo-Sandi kecewa. Harris Rusli Moti mengkritik mestinya pak Prabowo tampil seperti Malaysia's Mahatir Muhamad bukan SBY.

"Biarkan Prabowo menjadi diri sendiri," lanjutnya.

Pilpres ini masalah bangsa. Bukan personal. Panggung debat bukan momentum menghabisi pribadi. Tapi, it is all-out war on truth, facts and reason.

Publik berharap Prabowo-Sandi mencukur Jokowi-Maruf. Paslon nomor 02 mesti merilis beberapa "political kill shots". Demi rakyat, demi republik, bukan demi ambisi. Jokowi harus tumbang.

Persiapan mentah membuat Prabowo-Sandi gagal merilis few new lines of attack. Di sisi lain, Jokowi sukses landed some staggering blows.

Ironinya, Kiai Maruf tampak kepayahan. Tapi bukan stamina yang memenangkan adu debat. Sekali lagi, persiapan itu kuncinya.

Adu-debat adalah panggung kata. "Words matter. Words matter when you run for president. And they really matter when you are president," ujar Hillary Clinton.

Saya kira, Prabowo-Sandi sengaja memberi ruang kepada Jokowi-Ma'ruf membuka diri di debat pertama.

Bagaikan Ellyas Pical yang menari-nari di ronde-ronde awal. Mencari format dan bentuk.

When the time comes, Prabowo-Sandi akan melumat Jokowi-Maruf di debat selanjutnya. Biarlah chebong mengalami catharsis before tragedy. Karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi. [***]

Penulis adalah kolumnis dan aktvis Komunitas Tionghoa Anti-Korupsi (Komtak).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya