Berita

Foto/Net

X-Files

Kode Suap Hakim Tipikor Medan: Ada Tanaman Baru

SELASA, 15 JANUARI 2019 | 09:01 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pohon. Bunga. Tanaman baru. Itulah kode pemberian suap kepada majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan.

Kode-kode itu dipakai dalam pembicaraan Tamin Sukardi, terdakwa kasus korupsi pen­jualan lahan negara eks PTPN II dengan Helpandi, Panitera Pengadilan Negeri Medan.

Pada 23 Agustus 2018, beberapa hari sebelum sidang pu­tusan, Tamin menghubungi Helpandi. Bos PT Erni Putra Terari itu meminjam handphone anak buahnya, Sudarni.

"Pak Wakil sudah aman. Sudah dapat pohon. Pohonnya sudah ditanam dan berbunga," Tamin memberi tahu Helpandi. Istilah "pohon" dipakai untuk menyebut uang.

Percakapan itu dibeberkan dalam surat dakwaan perkara suap hakim ad hoc Tipikor Medan, Merry Purba. Dakwaan dibacakan Jaksa KPK Haeruddin di Pengadilan Tipikor Jakarta kemarin. Tamin juga menyam­paikan kepada Helpandi akan ada "tanaman baru". Istilah di­duga suap untuk mempengaruhi majelis hakim dalam memutus perkara Tamin.

Tamin meminta masukan dari Helpandi berapa jumlah uang yang harus disiapkan. Tanpa malu-malu, Helpandi menyebut angka Rp 3 miliar untuk tiga ha­kim. Tamin menyanggupi.

Usai pembicaraan dengan Helpandi, Tamin menyuruh orang kepercayaannya, Hadi Setiawan menyiapkan uang Rp 3 miliar dalam bentuk dolar Singapura. Jumlahnya 280 ribu dolar Singapura.

Hadi lalu menyerahkan ke Helpandi. Setelah uang di tan­gan, Helpandi menemui Merry. "Besok kita jumpa di Jalan Adam Malik di sekitar showroom-showroom. Kamu kenal mobil Ibu kan dek?" kata Merry.

Esok harinya, 25 Agustus 2018, di lokasi yang ditunjukkan Merry, Helpandi menyerahkan 150 ribu dolar Singapura kepada pria yang mengendarai Toyota Rush putih milik Merry.

Sisa uang 130 ribu dolar Singapura rencananya hendak diberikan ke Sontan usai pemba­caan putusan perkara Tamin.

Dua hari kemudian, 27 Agustus 2018, majelis hakim membaca­kan putusan perkara Tamin. Ia dinyatakan terbukti melakukan korupsi secara bersama-sama. Tamin dijatuhi hukuman 6 tahun penjara.

Merry menyatakan beda pendapat atau dissenting opin­ion. Ia menilai dakwaan tidak terbukti. Dalihnya sudah putusan perdata yang sudah berkekuatan hukum tetap terkait persoalan lahan eks PTPN II.

Sehari setelah putusan Helpandi dicokok KPK. Di tangannya masih ada uang 130 ribu dollar Singapura jatah untuk Sontan.

Menurut jaksa KPK, perbua­tan Merry diancam pidana Pasal 12 huruf c juncto Pasal 18 UU Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Atau, Pasal 12 huruf a juncto Pasal 18 Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Atau, Pasal 11 juncto Pasal 18 UU Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Saat diberi kesempatan me­nanggapi dakwaan jaksa KPK, Merry pun menangis. "Terima kasih Yang Mulia, saya mengerti semua dakwaan," katanya.

Ia membantah pernah men­erima uang dari Helpandi. "Saya tegaskan bahwa semua ini fit­nah," katanya.

Sebelum Merry berbicara macam-macam, hakim memo­tong. Menurut hakim, hal itu sudah masuk pokok perkara.

Penasihat hukum Merry me­nyatakan akan mengajukan nota keberatan atau eksepsi atas dakwaan jaksa. ***

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya