Berita

Prabowo Subianto/net

Politik

Prabowo: Intelijen Itu Jangan Intelin Mantan Presiden

SENIN, 14 JANUARI 2019 | 20:22 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Secara garis besar, ada lima hal yang akan diperjuangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno setelah memenangkan Pilpres 2019 untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dan bangsa pemenang yang kokoh.
 
Penjelasan mengenai hal ini menjadi satu di antara beberapa materi yang disampaikan Prabowo dalam Pidato Kebangsaan "Indonesia Menang" di JCC, Jakarta, malam ini (Senin, 14/1).

Pertama, reorientasi pembangunan dan pengelolaan Republik Indonesia. Reorientasi adalah mengubah arah dari yang tidak benar ke arah yang benar, yang membela kepentingan bangsa indonesia

Reorientasi pembangunan dan pengelolaan republik diperlukan karena bangsa yang kokoh hanya bisa diwujudkan bila negara tersebut bisa swasembada pangan.

"Kita harus mampu untuk mengatur sehingga rakyat bisa memperoduksi pangannya sendiri dan seluruh rakyat bisa makan dengan baik di seluruh idnoensia. Tidak ada yang boleh kelaparan di republik yang kita cintai," ujar Prabowo dengan menggebu-gebu.

Kedua, menurut Prabowo, sebuah negara hanya bisa kokoh kalau negara melakukan swasembada energi dan bahan bakar. Indonesia harus bisa hasilkan sumber energi dari dalam negeri. Bahkan, ungkapnya, pemerintahan Joko Widodo sendiri meramalkan bangsa Indonesia bisa 100 persen mengimpor bahan bakar jika tidak ada tindakan konkret sedini mungkin.

Ketiga, Indonesia harus swasembada air. Dia jelaskan, Perserikatan Bangsa-Bangsa pun meramalkan seluruh bumi mengalami krisis air pada tahun 2025.

"Di Indonesia sudah ada kesulitan air bersih. Di Sragen, satu jam dari Solo, sudah krisis air," ungkapnya.

Keempat, negara yang kokoh harus memiliki lembaga-lembaga pemerintahan yang kuat, bersih, berintegritas. Indonesia memerlukan hakim-hakim yang unggul dan jujur, jaksa yang unggul dan jujur, polisi yang unggul dan jujur. Dan juga aparat intelijen yang unggul dan setia kepada bangsa dan rakyat.

"Intelijen itu jangan intelin mantan presiden Republik Indonesia, mantan Ketua MPR RI, jangan intelin anak proklamator kita, jangan intelin mantan Panglima TNI, jangan intelin ulama-ulama besar. Kalau mau intelin mantan Pangkostrad enggak apa-apa," sindir Prabowo yang pernah menjabat Panglima Kostrad pada 1998.

Kelima, Prabowo tegaskan bahwa negara yang kokoh membutuhkan angkatan perang yang unggul. Tentara yang kuat, setia kepada rakyat dan bangsa Indonesia.

"Tentara yang tidak kalah dibanding dengan negara-negara terbaik di dunia," tegasnya.

Meski begitu, Prabowo memastikan bahwa pemerintahannya tidak akan mencari-cari musuh di luar negeri. Pemerintahannya akan meneruskan prinsip hubungan luar negeri yang dijalankan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 2004-2014.

"Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Tapi, kalau kita lemah, biasanya kita diinjak-injak," tegasnya. [ald]

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya