Berita

Ferdinan Hutahean/Net

Politik

Jubir Demokrat Ikutan Sentil Arsul Sani Soal Kasus Munir

SENIN, 14 JANUARI 2019 | 12:58 WIB | LAPORAN:

Masalah HAM masa lalu kembali memanas jelang debat capres-cawapres yang akan dihelat perdana pada Kamis (17/1) pekan ini.

Terlebih, setelah Ikatan Kamar Dagang Indonesia (Ikadin) membeberkan data penegakan HAM semasa pemerintahan Jokowi lebih buruk dari era Susilo Bambang Yudhoyono.

Juga menyoal penculikan sejumlah aktivis 98 yang dituduhkan kepada capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.


Terbaru, anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mempertanyakan hasil kerja Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus kematian aktivis HAM, Munir yang dibentuk di era pemerintahan SBY. 

"Kasus Munir yang terjadi di awal pemerintahan Pak SBY, sudah dibentuk TGPF juga toh juga belum selesai, dan sampai sekarang tidak selesai," kata Arsul yang sekjen DPP PPP berbicara dalam program Mata Najwa episode 'Jelang Ronde Pertama'. Hadir pula koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandio, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Ketua Bidang Advokasi Hukum dan HAM DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean ikut menyentil pemahaman Arsul tentang kasus Munir.

"Kanda @arsul_sani, Munir itu tewas dibunuh di tangan pemerintahan Megawati bukan SBY,” tulis Ferdinand lewat akun Twitternya, Senin (14/1).

7 September 2004, Munir meninggal dunia dalam perjalanan menuju Belanda dengan menunpang pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 974. Mantan Direktur Eksekutif LSM Imparsial itu ditemukan tak bernyawa di kursi pesawat dua jam sebelum pesawat mendarat di Armsterdam.

Sementara SBY baru dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2004.

"Masa kanda berani tebar hoax terbuka di tv?" kicaunya lagi.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya