Berita

Joko Widodo dan Ma'ruf Amin vs Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno/Net

Politik

Nelayan Galang Petisi Isu Maritim Jadi Tema Khusus Debat Capres 2019

JUMAT, 11 JANUARI 2019 | 08:58 WIB | LAPORAN:

Mengutip pidato Bung Karno pada 6 Oktober 1966, di atas geladak Kapal RI Tjandrasa, 'Sejarah telah membuktikan kepada kita bahwa kebesaran, kejayaan, kesentausaan dan kemakmuran negara kita hanya dapat dicapai apabila kita menguasai lautan.'

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Iing Rohimin menekankan pentingnya isu kemaritiman menjadi tema tersendiri dalam debat calon presiden. Hal ini mengingat posisi laut dan berbagai sumber daya yang terkandungnya secara ekonomi, sosial, budaya dan politik serta pertahanan dan keamanan adalah masa depan bangsa.

"Selama 73 tahun Indonesia berdiri, kita bersepakat bahwa kita adalah bangsa kepulauan dengan dikelilingi lautan sebagai penghubung. Debat capres sebagai ajang penyampaian gagasan, visi, misi dan program kerja capres ke depannya jika terpilih nanti, merupakan ajang penilaian publik bagaimana pola pikir kandidat pemimpin negara tersebut," ujar Iing dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/1).

Dalam debat capres, lanjut dia, masyarakat juga dapat menilai ke mana kelak orientasi pembangunan pada masa pemerintahnya. Karenanya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu 2019 harus memasukkan isu kemaritiman dalam tema debat.

Iing Rohimin menuturkan, dalam empat tahun terakhir, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi sebagai capres nomor urut 01 mengusung visi utama Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Alangkah baiknya, jika debat capres kali ini menjadi sarana pasangan capres petahana memaparkan capaian kinerja masa pemerintahannya serta mengenalkan program lanjutannya dalam bidang kemaritiman.

Kemudian, dari pasangan Prabowo Subianto sebagai capres nomor urut 02 dapat menjadikan debat capres ini sebagai evaluasi kinerja petahana sekaligus mengenalkan visi, misi dan program kemaritiman yang harusnya dapat lebih baik.

"Sehingga perdebatan besar gagasan kemaritiman Indonesia dapat membuahkan arah gerak besar negara kelautan dan kepulauan Republik Indonesia yang lebih baik," sarannya.

Isu kemaritiman antara lain meliputi sektor perikanan, kelautan, kepulauan, perhubungan laut, dan geopolitik regional dan internasional. Di sisi lain, Indonesia adalah pemilik dari negara dengan garis pantai terpanjang, jumlah pulau terbanyak serta laut yang luas dibandingkan daratan.

Oleh karena itu, pola pembangunan sudah sepatutnya yang berorietasi kepada kemaritiman sebagai pijakan pembangunan yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.

"Jangan sampai beda pemimpin beda pijakan pembangunanya, karena hal ini dapat memperlambat Indonesia untuk maju. Adapun cara pencapainnya boleh berbeda, sesuai dengan gaya kepemimpinan masing-masing," ujarnya.

Dia mengingatkan, masih ada waktu bagi KPU untuk memutuskan dan memasukan tema kemaritiman sebagai agenda tersendiri dalam debat capres.

"Agar debat capres ini sesuai dengan kepribadian bangsa yang memiliki sejarah panjang kejayaan maritim," terangnya.

Iing menambahkan, KNTI yang dimotori oleh pengurus DPD KNTI Kota Semarang menggalang dukungan untuk petisi meminta KPU menjadikan isu kemaritiman sebagai debat tersendiri.

Petisi yang digalang oleh KNTI tersebut dapat dibuka dan diisi pada laman berikut:https://bit.ly/2ssXxmB.[wid]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya