Berita

Pasca serangan di Yaman/Reuters

Dunia

Drone Houthi Serang Parade Militer Pemerintah Yaman

KAMIS, 10 JANUARI 2019 | 22:29 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Situasi di Yaman kembali memanas pada hari ini (Kamis, 10/1), di mana drone milik kelompok Houthi menyerang parade militer pemerintah Yaman di provinsi Lahaj. Kejadian ini menyebabkan beberapa orang meninggal dunia.

Pawai itu berlangsung di dalam pangkalan militer di distrik al-Anad ketika ledakan keras mengguncang daerah itu. Serangan menyebabkan wakil kepala staf Yaman terluka.

Sebuah sumber militer, seperti dimuat Reuters, mengatakan serangan itu menargetkan podium tempat para pejabat duduk.

Tidak jelas apakah pejabat militer hadir dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dalam acara tersebut. Dua negara Teluk tersebut diketahui memimpin koalisi yang melakukan intervensi di Yaman pada 2015 untuk mengembalikan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan.

Houthi mengatakan pada November lalu bahwa mereka menghentikan serangan pesawat tak berawak dan rudal ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan sekutu Yaman mereka, tetapi ketegangan meningkat baru-baru ini tentang bagaimana menerapkan kesepakatan damai yang disponsori oleh Amerika Serikat itu.

Houthi yang berpihak Iran dan pemerintah yang didukung Saudi sepakat untuk melakukan gencatan senjata di kota pelabuhan strategis Hodeidah dan untuk menarik pasukan pada pembicaraan damai di Swedia pada bulan Desember 2018 setelah berbulan-bulan diplomasi dan tekanan. Tetapi implementasinya terhenti karena perjanjian tidak menyebutkan siapa yang akan mengendalikan kota Hodeidah setelah penarikan pasukan dilakukan. [mel]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya