Berita

Pangi Syarwi Chaniago/Net

Politik

Kisi-kisi Debat Capres Dicurigai Untuk Lindungi Petahana

SELASA, 08 JANUARI 2019 | 10:42 WIB | LAPORAN:

Alasan yang digunakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) meniadakan pemaparan visi misi capres-cawapres terkesan lucu.

Keputusan itu diambil berdasarkan rapat koordinasi (Rakor) bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

"Agak lucu ya. Lelucon politik yang menurut saya agak sedikit memalukan," kritik analis politik, Pangi Syarwi Chaniago berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/1).


Justru dalam analisa dia, KPU tengah melindungi capres petahana agar tidak diserang oleh paslon lawan, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno dalam debat nanti.

"Mungkin karena dianggap sang penantang itu akan menyerang petahana, maka pola pertanyaan ini mereka akali. Kira-kira begitulah, dengan cara membuat pertanyaan terbuka dengan adanya pertanyaan terbuka, maka pola penyerang debat-debat semestinya akan melemahkan petahana tidak terjadi," tengarai direktur eksekutif Politik Voxpol Center Research and Consulting tersebut.

Ia prediksi debat capres-cawapres pada Kamis (17/1) berlangsung tanpa kejutan sedikit pun. Masing-masing paslon hanya mempertontonkan hafalan masalah dan cara mengatasinya karena sudah dapat kisi-kisinya.

"Tidak ada pola yang kita harapkan seperti debat di negara maju. Di negara maju itu debatnya pola menyerang biasa. Membantah, menyerang, main kata baru bahwa anda keliru mengelola masalah ini, semestinya jalan berpikir anda ini sesat, jalan berpikir saya ini untuk menyelesaikan. Itu biasa," pungkasnya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya