Berita

Foto: Net

Nusantara

Disebabkan Ada Pemilu Serentak, UN 2019 Dipercepat

SELASA, 08 JANUARI 2019 | 05:33 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

Pelaksanaan Pemilu serentak 17 April 2019 terpaksa mengorbankan jalannya Ujian Nasional (UN) pelajar SD, SMP dan SMA.

Pemerintah pusat tiba-tiba membuat keputusan memajukan pelaksanaan UN yang digelar April-Mei, kini dilakukan di bulan Maret tahun ini alias dipercepat.

Wakil Ketua komisi E DPRD Jatim, Suli Daim yang membidangi pendidikan dan kesra mengatakan, pergeseran waktu pelaksanaan UN 2019 sesuai dengan hasil rapat koordinasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag).


"Semoga saja, adik adik pelajar siap menghadapi ujian yang pelaksanaannya dimajukan satu bulan lebih awal ini," kata Suli dikutip RMOLJatim, Senin (7/1).

Terpisah Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hartoyo menegaskan pihaknya akan memanggil Kadispendik Jatim yang dijadwalkan pada minggu depan terkait dengan persiapan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) juga kebijakan penyelenggaraan pendidikan terkhusus SMK/SMA di Jatim.

"Kita akan tanyakan bagaimana kesiapannya UN yang jadwalnya dimajukan itu, apakah mengganggu kemampuan belajar siswa atau tidak," jelas Hartoyo.

 Selain itu, pihaknya juga akan evaluasi SMA double track, SMK Blud, juga terkait kebijakan mutasi guru dan kepala sekolah beberapa minggu yang lalu.

Pelaksanaan UN 2019 memang sedikit bergeser ke depan dibandingkan pada 2018. UN pada 2018 dimulai pada April, sedangkan UN pada 2019 dimulai pada Maret. Pergeseran ini selain  menyesuaikan Pilpres dan Pileg secara serentak, juga bertepatan dengan waktu puasa Ramadan.

Jadwal UN pertama kali akan berlangsung di jenjang SMK/MAK dan sederajat pada 25-28 Maret. Selanjutnya diikuti UN SMA/MA pada 1,2, 4, dan 8 April. Sedangkan UN Program Paket dimulai pada 12-16 April. Dilanjutkan UN SMP/MTs pada 22-25 April. Pemerintah juga mengagendakan UN Program Paket B/Wustha pada 10-13 Mei. [jto]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya