Berita

Pemilu Bangladesh/Reuters

Dunia

Pemilu Bangladesh Dituding Penuh Kecurangan, PBB Dorong Penyelidikan Independen

SABTU, 05 JANUARI 2019 | 13:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

PBB menyerukan penyelidikan independen dan tidak memihak atas pemilu yang digelar pekan kemarin (Minggu, 30/12) di Bangladesh. Dalam pemilu tersebut, petahana Perdana Menteri Sheikh Hasina memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut.

Diketahui bahwa aliansi yang berkuasa Hasina memenangkan lebih dari 90 persen kursi yang diperebutkan dalam pemilu tersebut.

Namun, pemilu itu diwarnai tuduhan kekerasan dan penyimpangan pemungutan suara, dengan sejumlah kasus menemukan kertas suara yang telah diisi, intimidasi pemilih dan kekerasan yang menewaskan sedikitnya 19 orang.

Oposisi menolak hasil pemilihan tetapi Hasina dan Liga Awami membantah keras telah melakukan kecuranngan. Hasina justru menekankan bahwa pemilu berlangsung dengan damai dan ada partisipasi antusias dari para pendukungnya.

Situasi tersebut menjadi sorotan tersendiri bagi PBB.

"Kami mendesak pihak berwenang untuk melakukan investigasi yang cepat, independen, tidak memihak dan efektif terhadap semua dugaan tindakan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terkait dengan pemilu, dengan pandangan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab, terlepas dari afiliasi politik mereka," kata PBB dalam sebuah pernyataan yang dirilis Jumat (4/1).

PBB khawatir, ada indikasi yang mengkhawatirkan bahwa pembalasan terus terjadi, terutama terhadap oposisi politik, termasuk serangan fisik dan penganiayaan, penangkapan sewenang-wenang, pelecehan, penghilangan dan pengajuan kasus-kasus pidana.

"Laporan menunjukkan bahwa serangan kekerasan dan intimidasi, termasuk terhadap minoritas, telah dilakukan secara tidak proporsional oleh aktivis partai yang berkuasa, kadang-kadang dengan keterlibatan atau keterlibatan petugas penegak hukum," tambah keterangan PBB seperti dimuat Reuters. [mel]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya