Berita

Foto/Net

Rumah Reyot Tanpa Ada Toilet, Bekas Kandang Ayam Jadi Dapur

Prihatinnya Kehidupan Anak Yatim Dan Sang Nenek
JUMAT, 04 JANUARI 2019 | 09:42 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Selama beberapa hari ini viral di media sosial, seorang bocah 9 tahun bernama Irfai alias Fai. Dia hidup bersama neneknya, Yanti, dan tantenya Ayu, di sebuah bilik reyot bekas kandang ayam.

 Bilik reyot itu berada di Kampung Kandang, RT 004/RW 05, Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Gubuk bekas kandang ayam itu adalah bagian dapur. Berdinding kayu.

Bagian yang dijadikan kamar, memiliki luas sekitar 3 x 2,5 meter. Di kamar inilah mereka bertiga tidur. Sebagian dinding kamar terbuat dari bahan mebel. Tanpa plester dan tanpa aci.

Gubuk itu tak memiliki fasilitas toilet dan pompa air. Jadi, untuk buang air besar dan kecil, Irfai langsung di selokan di samping rumah itu. Untuk air bersih, Yanti mesti memompa air di tetangganya. Walau tinggal berimpitan dengan adiknya, Yanti ogah menumpang.

"Ibunya Irfai itu anak saya. Namanya Susi. Meninggal waktu Irfai masih 6 bulan. Ayahnya, Acam, juga meninggal waktu dia 1,5 tahun. Jadi dia udah dari bayi saya rawat," ucap Yanti.

Untuk kebutuhan sehari-hari serta biaya sekolah Irfai dan Ayu, Yanti bekerja sebagai asisten rumah tangga di perumahan, sebagai pengasuh anak. Dari jerih payah itu, dia mampu membawa pulang Rp 1,2 juta sebulan. Per hari, dari kebaikan majikannya, Yanti mendapat uang saku Rp 15 ribu.

Mengenai tempat tinggal mereka yang bekas kandang ayam, Yanti mengaku sudah mengajukan itu kepada Ketua Rukun Tetangga (RT). Namun, belum ada tanggapan.

Sementara, Irfai kerap bertanya, kapan kediaman mereka diperbaiki. Namun Yanti hanya dapat menyuruh siswa SDN Karang Rahayu 01 itu bersabar. "Anaknya suka nanya. Tadi pagi lurah, camat pada ke sini semua. Ya, itu dijanjiin mau diperbaiki. Tadi rumah saya juga udah diukur. Ya, semoga rumah ini diperbaiki," jelasnya.

Namun sejak viral, Yanti mengakui, bantuan berdatangan dari berbagai pihak. Baik berupa uang dan barang. Kisah Fai viral melalui media sosial baru-baru ini, oleh Herwin Sunarman. Ia aktif mengunggah kondisi kehidupan Faisal.

Kondisi gubuk Fai bersama nenek dan tantenya terbilang memprihatinkan. Dinding yang terbuat dari bambu tanpak mulai lapuk. Faisal tidur di dipan kayu tripleks bekas.

Sarja (40), warga yang tinggal satu kampung dengan Fai, melihat anak itu tumbuh mandiri. "Meski kedua orang tuanya telah meninggal, namun dia dapat hidup mandiri. Kami warga sudah menganggapnya sebagai anak sendiri," terang.

Sarja berharap, akan adanya bantuan buat anak tersebut, mi-nimal orang tua angkat untuk pendidikannya. "Meski untuk makan sehari-hari, kami warga setempat dapat mengatasinya dengan saling bantu," ujarnya.

Seorang pengguna Facebook Yuni Rusmini, membagikan kisah Fai melalui postingannya Rabu (19/12) pertengahan Desember lalu. Dia pun mengimbau para warganet menyambangi lokasi untuk mengecek kondisinya.

"Kroscek atau infokan ke instansi terkait. Mari bareng-bareng dikondisikan agar bisa hidup dengan layak. Anak yatim piatu ini butuh kepedulian kita. Mungkin yang dekat bisa. Silakan lihat langsung kondisi Fai. Malang benar nasibmu Nak Fai. Menanggung beban hidup seorang diri di saat usiamu masih anak-anak," tulis Yuni.

Postingan Yuni lantas mengundang banyak simpati dari netter. Kebanyakan mereka merasa iba. Bahkan ada yang sampai ingin mengadopsinya sebagai anak asuh. "Aku adopsi boleh gak ya? 8 tahun nikah lom punya keturunan," tulis pemilik akun @Mira Wati.

"Kalau dirawat boleh?" timpal @Laura Adelia Zahra. "Saya juga mau mbak kalau dibolehkan," imbuh @Kaysa Azizha. ***

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya