Berita

Prabowo Subianto/Net

Politik

Kepleset Lagi, Kepleset Lagi Begitulah Prabowo Subianto

Soal Selang Cuci Darah RSCM
KAMIS, 03 JANUARI 2019 | 08:26 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kepleset lagi. Kepleset lagi. Begitulah yang dialami Prabowo Subianto. Gaya pidatonya yang menggelegar ternyata tak diimbangi data akurat dan berbobot. Pidato akhir tahun Prabowo yang menyebut "satu selang cuci darah di RSCM dipake 40 pasien" jadi polemik. Dibantah pihak RSCM, Prabowo pun kembali jadi bulan-bulanan kubu sebelah.

Prabowo pidato akhir tahun pada Sabtu (29/12) di Hambalang. Esok harinya, video pidato itu diunggah di akun Facebook milik Prabowo. Apa yang disampaikan? Seperti sebelum-sebelumnya, Prabowo mengawali pidatonya dengan menyinggung soal ketimpangan ekonomi, ketimpangan sosial dan ancaman krisis. Eks Danjen Kopassus itu lalu menyoroti berbagai permasalahan. Seperti kebocoran kekayaan negara dan salah urus negara. Satu yang disoroti Prabowo adalah soal pengelolaan BPJS Kesehatan yang terus merugi. Ujung-ujungnya pasien yang dirugikan karena kualitas layanan rumah sakit menurun. Dari situ, dia memberikan contoh penggunaan selang cuci darah.

Prabowo mengaku mendapat laporan bahwa alat pencuci ginjal di RSCM yang harusnya dipakai satu orang satu kali, ternyata dipakai berkali-kali. "Saya dengar di RSCM hari ini dipakai 40 orang," kata Prabowo. Padahal, lanjut dia, orang yang sakit ginjal itu harus hidup dari pencucian darah. Jika selang dipakai banyak orang, tentu bisa kena penyakit macam-macam. Hepatitis A, B, C, malaria, HIV. "Bayangkan. Ini menurut saya, negara kita ini gagal melayani rakyat," ungkapnya.


Omongan Prabowo itu yang jadi rame. Seharian kemarin, banyak media online mengulas omongan Prabowo ini. Makin panas ketika pihak RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyampaikan klarifikasi. Dirut RSCM Dr Lies Dina Liastuti membantah omongan Capres 02 itu. Kata dia, pelayanan RSCM selalu mengutamakan mutu. "Pelayanan hemodialisis (cuci darah) di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai (single use)," kata Lies lewat keterangan tertulisnya, kemarin.

Lies menjelaskan, peralatan hemodialisis memerlukan tiga komponen utama, mesin hemodialisis, selang hemodialisis (blood tubing), dan dialiser (artificial kidney/ ginjal buatan). Mesin dialisis berfungsi sebagai pengatur proses dialisis dan tak ada kontak langsung dengan darah pasien. Mesin dialisis digunakan bergantian untuk beberapa pasien. Selang hemodialisis digunakan untuk mengalirkan darah dari tubuh pasien ke dialiser dan mengembalikan darah yang sudah didialisis kembali ke tubuh pasien. "Jadi, selang hemodialisis hanya digunakan untuk satu pasien, demikian juga dengan di RSCM," ujarnya.

Mendapat klarifikasi tegas dari RSCM seperti ini, Prabowo pun jadi kena bully pihak lawan. Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily heran, kenapa Prabowo bisa salah terus saat menyampaikan informasi. Menurut Ace, ini kesalahan fatal. "Prabowo bukan figur yang hati-hati dalam menyampaikan sesuatu. Seharusnya dia cross check dulu kebenaran soal selang cuci darah ini," saran Ace, kemarin.

Polemik ini langsung memanaskan dunia maya, termasuk jagat Twitter. Banyak yang geleng-geleng mendengar pernyataan Prabowo. Termasuk Dr Tiara Shinta. "Lelucon apalagi ini, Prabowo? Selang buat cuci darah dipakai 40 orang, emangnya selang keran air di rumah," cuitnya di akun @tiarashinta. "Koalisi Prabowo kembali asbun," ujar @fahraniee.

Penulis Sumantri Suwarno meminta kubu Prabowo-Sandi berhenti menggunakan strategi kebohongan yang menurutnya sudah mencapai level membahayakan. "Statement soal selang cuci darah ini memang ngawur. Bisa menimbulkan kekacauan," ujarnya di akun @mantriss.

Wasekjen Demokrat Andi Arief ikut berkomentar. Dia meminta Prabowo dan Sandi lebih hati-hati agar tak terus membuat kesalahan. "Kampanye 3 bulan ke depan diharapkan Pak Prabowo dan Sandi fokus dan tidak membuat kesalahan-kesalahan yang merugikan internal koalisi maupun yang menyangkut materi kampanye. Musuh Pak Prabowo-Sandi adalah diri bapak berdua sendiri," ujar Andi di akun @andiarief__.

Senada disampaikan akun @esatrasan. Dia menyarankan Prabowo irit bicara. "Cukup yang substansial saja. Yang receh nggak usah dikomentari. Kepleset dikit jadi bulan-bulanan, digoreng lawan. Salam," ujarnya.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade membela. Kata dia, apa yang disampaikan Prabowo sebenarnya sudah jadi rahasia umum. Banyak informasi beredar kalau pengguna BPJS Kesehatan ada yang pakai selang bersama. Padahal itu rentan menimbulkan penyakit. "Kalau tidak benar, ya tinggal klarifikasi," kata Andre, kemarin.

Menurut Andre, dalam pidato itu Prabowo menjelaskan bagaimana keadaan keuangan Indonesia saat ini yang sangat kurang, sehingga membuat BPJS menombok dana sangat besar.

Sebelum kasus selang cuci darah, pidato Prabowo sempat jadi ramai juga. Misalnya, soal tampang Boyolali. Ada juga soal negara punah jika kalah pilpres. Sampai soal dia memarahi wartawan yang dianggap tak netral memberitakan aksi reuni 212. ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya