Berita

Frans Immanuel T Saragih/Dok

Hukum

Berkaca OTT KPK, Proyek Di Atas Rp 2 Miliar Sebaiknya Dihandel Pusat

MINGGU, 30 DESEMBER 2018 | 10:13 WIB | LAPORAN:

Gerakan Rakyat Tolak Aktor Koruptor (Gertak) mencatat sepanjang tahun 2018 dari 6.200 laporan tindak pidana korupsi dari masyarakat, separuh di antaranya yang telah ditindaklanjuti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Hanya 3900 laporan yang syarat ditindaklanjuti karena ada unsur tindak pidana korupsi," kata Dewan Pembina Gertak, Frans Immanuel T Saragih melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, pagi ini (Minggu, 30/12).

Menurutnya, jumlah laporan yang ditangani KPK itu masih jauh dari harapan masyarakat. Sebab, lanjut dia, masih banyak kasus korupsi besar yang melibatkan perusahaan dan pejabat kementerian belum jua diusut tuntas.


Selain itu, dari laporan masyarakat lainnya, KPK melakukan tangkap tangan (OTT) sebanyak 29 kali, termasuk di Kemenpora RI yang diduga melibatkan Menpora Imam Nahrawi. Terbaru, OTT di Kementerian PUPR.

Dari kasus yang ditangani KPK ini, papar Frans, sekitar 80 persen merupakan korupsi pada proyek pengadaan dan jasa. Sehingga, lanjut Frans, Gertak mengusulkan penanganan proyek yang nilainya di atas Rp 2 miliar, khususnya yang dilakukan pemerintah daerah, harus dilakukan pengawasan atau sistem lelang satu pintu di pusat.

Frans juga menyebutkan, berdasarkan catatan Gertak, dari jumlah penindakan tindak pidana korupsi di KPK di tahun 2018, kasus yang paling dominan adalah melibatkan kepala daerah dan anggota DPRD.

"Lainnya dari unsur hakim dan pejabat," imbuhnya. [wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya