Berita

Erupsi Gunung Anak Krakatau/Net

Nusantara

Longsoran Erupsi Belum Tentu Timbulkan Tsunami

KAMIS, 27 DESEMBER 2018 | 15:55 WIB | LAPORAN:

Terjadinya tsunami tidak bisa diprediksi akibat erupsi atau potensi longsoran lereng gunung ke laut.

Terlebih, saat ini Gunung Anak Krakatau masih berada di level tiga atau siaga.

Berdasarkan citra satelit Jepang ALOS-2 yang diterima Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sebagian besar dari tubuh Anak Krakatau telah hilang akibat longsor. Yang kemudian menyebabkan tsunami di pesisir Lampung dan Banten.


Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo menyampaikan, pihaknya tidak bisa memprediksi berdasarkan sebab akibat dari erupsi Anak Krakatau.

"Itu kan longsoran, itu tergantung volume. Longsoran terjadi begitu saja, tidak bisa kausal. Tidak hubungan sebab akibat," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/12).

Pria yang akrab disapa Purbo itu menuturkan, pihaknya hanya memantau kondisi aktifitas Anak Krakatau selama ini.

"Kami memantau bagaimana aktifitas Krakatau-nya, dia meletusnya bagaimana. Sehingga dimungkinkan untuk dinaikkan menjadi jangka dengan radius yang diperluas sampai lima kilometer," paparnya.

Selain itu, untuk kecenderungan longsor tidak selalu berhubungan dengan prediksi akan terjadi tsunami.

"Kalau longsor mekanismenya lain, tidak selalu berhubungan dengan tsunami," kata Purbo.

Hingga kini, pihaknya tidak bisa memastikan bahwa kondisi di kemudian hari apakah erupsi akan menurun atau meningkat. Sebab selama enam bulan erupsi anak Krakatau cenderung stagnan.

"Kalau beberapa hari ini masih stagnan akan terus memantau. Tetapi aktifitas Gunung Anak Krakatau itu kan selama ini berbulan-bulan. Ada yang lebih dari satu tahun, ada beberapa bulan. Karena ini sudah enam bulan, jadi ini yang kita pantau terus. Kalau ada perubahan perubahan kita akan infokan," demikian Purbo.

Gunung Anak Krakatau sendiri mulai mengalami erupsi sejak 29 Juni 2018. Kemudian kembali mengeluarkan letusan hingga 22 Desember berupa letusan strombolian yang menyebabkan tsunami. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya