Berita

Bambang Haryo/Net

Politik

Soal Bencana, Pemerintah Harusnya Malu Sama Zaman Belanda

KAMIS, 27 DESEMBER 2018 | 00:15 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Keberadaan Badan Geologi sudah ada sejak pemerintahan Kolonial Hindia Belanda di tahun 1920. Badan ini dianggap penting mengingat fungsinya untuk mendeteksi gejolak gunung berapi dan gempa bumi di Indonesia.

Anggota Komisi V DPR Fraksi Gerindra Bambang Haryo menuturkan bahwa badan ini dibentuk Pemerintah Belanda usai Gunung Kelud erupsi di tahun 1919.

“Badan ini ada sejak 1920. Badan ini diberikan anggaran yang cukup besar di zaman Belanda,” terangnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/12).


Atas alasan itu, kata dia, pemerintah seharusnya malu. Sebab, penjajah saja masih memikirkan perlindungan bagi rakyat yang dijajah atas potensi bencana.

“Belanda saja melindungi rakyat kita, kok pemerintah Indonesia malah nggak? Kita malu dong,” kata Bambang.

Indikasi ketidakpedulian pemerintah Indonesia terhadap keselamatan rakyat, sambungnya, bisa dilihat saat anggaran Badan Geologi yang kini di bawah Kementerian ESDM hanya sebesar Rp 759 juta per tahun.

Bambang menyebut dengan anggaran sebesar itu, maka badan ini tak bisa berbuat banyak. Terutama dalam melakukan deteksi dini terhadap ancaman bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus dan tsunami.

Padahal Badan Geologi ini memiliki tugas untuk menyelenggarakan penelitian, penyelidikan, dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi.

“Ya makannya akhirnya tidak bisa akurat dalam memberikan informasi terkait deteksi dini,” tandasnya. [ian]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya