Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Pemberantasan Minuman Beralkohol Oplosan Mendesak Dilakukan

SELASA, 25 DESEMBER 2018 | 17:44 WIB | LAPORAN:

Pemberantasan minuman beralkohol mendesak untuk dilakukan pemerintah.

Sebab, kenaikan cukai minuman beralkohol dikhawatirkan tidak efektif menurunkan tingkat konsumsi alkohol. Yang malah dapat membuat konsumen beralih ke minuman oplosan.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pandu Baghaskoro mengatakan, kenaikan cukai minuman beralkohol akan membuat harga minuman beralkohol yang legal semakin tinggi, sehingga konsumen beralih ke minuman oplosan yang harganya lebih terjangkau.


"Sebaiknya kebijakan difokuskan untuk meningkatkan edukasi mengenai bahaya alkohol. Kalaupun mereka memilih untuk tetap minum maka harus dipastikan mereka mendapatkan akses untuk mengonsumsi minuman beralkohol yang legal. Konsumen juga berhak atas informasi yang jelas agar sadar untuk mengonsumsi alkohol secara bijaksana," jelasnya kepada wartawan, Selasa (25/12).

Menurut Pandu, pemerintah seharusnya lebih mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat jika kebijakan pelarangan terus dilakukan. Pemberlakukan sanksi hukum terhadap pelaku pasar gelap dan penjual minuman beralkohol oplosan dan ilegal juga wajib dilakukan supaya memberikan efek jera dan memutus rantai peredaran di masyarakat.

Penelitian yang dilakukan CIPS di enam kota mencatat motivasi terbesar konsumen mengonsumsi minuman oplosan karena harga murah dan mudah didapatkan. Hal itu disebabkan sulitnya konsumen mengakses minuman beralkohol legal karena banyak peraturan pemerintah dari pusat maupun daerah yang melarang. Karena itu, sebaiknya pemerintah fokus memberantas minuman beralkohol oplosan, bukan minuman beralkohol yang resmi.

Di Indonesia sendiri ada kebijakan yang diberlakukan untuk mengatur konsumsi minuman beralkohol yakni menaikkan bea impor minuman beralkohol katagori B dan C menjadi 150 persen dari nilai barang yang diimpor, pembaharuan daftar bidang usaha yang tertutup terhadap penanaman modal asing atau terbuka dengan persyaratan tertentu (daftar negatif investasi/DNI). Pemerintah juga memberlakukan pelarangan penjualan minuman beralkohol di minimarket lewat Peraturan Menteri Perdagangan 6/2016. Serta sejumlah pemerintah daerah memberlakukan larangan untuk minuman beralkohol di wilayahnya.

"Pemberlakuan kebijakan seperti ini justru membuat masyarakat beralih ke black market yang mendistribusikan minuman beralkohol oplosan dan tidak tercatat. Selain mengandung zat-zat mematikan, minuman beralkohol oplosan juga dikonsumsi karena harganya yang murah," papar Pandu.

Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyetujui kenaikan tarif cukai minuman yang mengandung etil alkohol berkadar 5-20 persen. Keputusan dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan 158/2018. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya