Berita

Foto: Net

Jaya Suprana

Selamat Natal

SELASA, 25 DESEMBER 2018 | 08:32 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SEMULa saya terbiasa dengan penetapan perayaan Natal sebagai hari kelahiran Yesus Kristus diselenggarakan pada tanggal 25 Desember. Namun ternyata masyarakat Nasrani di Rusia merayakan Natal pada tanggal 7 Januari.

Ternyata hari kelahiran Jesus Kristus dirayakan pada tanggal dan bulan yang berbeda akibat pendapat para agamawan dan sejarawan yang saling beda satu dengan lainnya.

Mesir


Ada sejarawan berpendapat bahwa perayaan hari kelahiran Jesus Kristus baru dimulai diselenggarakan pada sekitar tahun 200 Masehi di Aleksandria (Mesir).

Para teolog Mesir semula menganggap tanggal 20 Mei tetapi ada pula 19 atau 20 April sebagai hari Natal. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada awal Januari yang sampai masa kini dianut oleh umat Nasrani Eropa Timur; namun ada pula yang merayakan Natal pada akhir bulan Desember.

Manurut sejarawan Sextus Julius Africanus , perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 dan baru diterima secara luas pada abad ke-5.  

Lukas

Namun ada yang meyakini bahwa tanggal 25 Desember bukan thari kelahiran Yesus Kristus  berdasarkan Injil Lukas 2: 8 bahwa pada malam hari kelahiran Yesus Kristus para gembala sedang menjaga dombanya di padang rumput.

Pada bulan Desember di Israel mustahil para gembala masih bisa menjaga domba-dombanya di padang rumput sebab cuaca musim dingin terlalu dingin dan pada saat tersebut sudah tidak ada rumput yang tumbuh lagi. Namun para peyakin 25 Desember sebagai Hari Natal berpendapat meski musim dingin, domba-domba tetap tinggal di kandangnya di padang rumput dan tetap dijaga oleh gembala, dan meski tidak ada rumput, padang rumput tetaplah disebut padang rumput.

Romawi

Ada juga pendapat bahwa perayaan Natal berasal dari tradisi Romawi merayakan dewa pertanian Saturnus jatuh pada suatu pekan di bulan Desember dengan puncak peringatannya pada hari titik balik musim dingin yang jatuh pada tanggal 25 Desember dalam kalender Julian.

Peringatan yang disebut Saturnalia tersebut merupakan tradisi kebudayaan Romawi.

Agar orang-orang Romawi dapat menganut agama Kristen tanpa meninggalkan tradisi mereka sendiri, atas dorongan dari kaisar Nasrani pertama Romawi, Konstantin I, Paus Julius I memutuskan pada tahun 350 bahwa kelahiran Yesus diperingati pada hari yang sama. Namun keputusan ini ditolak oleh Gereja Ritus Timur, karena sudah merayakan kelahiran Yesus sejak abad ke-2, sebelum Gereja Roma menyatakan perayaan Natal pada tanggal 25 Desember.  

Oleh karena itu, ada beberapa aliran Nasrani tidak merayakan tradisi Natal karena dianggap berasal dari tradisi kafir Romawi, yaitu Gereja Yesus Sejati, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, kaum Yahudi Mesianik. Para umat Saksi Yehuwa juga tidak merayakan Natal.  

Kasih Sayang

Sebagai insan Nasrani yang awam maka sama sekali tidak menguasai sejarah mau pun teologi, saya pribadi tidak berani melibatkan ke dalam kesimpang-siuran kemelut  polemik Hari Natal. Alih-alih berdebat, saya pribadi lebih memilih untuk berupaya mempelajari keadiluhuran makna yang terkandung di dalam ajaran-ajaran Yesus Kristus yang dikisahkan kembali oleh Lukas, Matius, Markus dan Yahya pada Kitab Suci Nasrani.

Bagi saya pribadi adalah tidak penting mengenai kapan hari yang disepakati untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus.

Yang lebih penting adalah berupaya menghayati makna kelahiran Yesus Kristus sebagai hari yang mengingatkan saya untuk berupaya menanggalkan dan meninggalkan sikap dan perilaku kebencian terhadap sesama manusia untuk lebih berupaya mempersembahkan pengertian, penghormatan, penghargaan serta terutama kasih saying kepada sesama manusia.

Maka melalui naskah sederhana yang dimuat atas budi baik kemurahan hati redaksi RMOL ini dengan penuh kerendahan hari saya mengucapkan SELAMAT NATAL kepada teman-teman senegara dan sebangsa Indonesia yang merayakan hari kelahiran Jesus Kristus. [***]


Penulis adalah Pembelajar Kasih Sayang


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya