Berita

Dampak Tsunami Selat Sunda/RMOL

Nusantara

TSUNAMI SELAT SUNDA

Tsunami Selat Sunda Bukan Yang Terakhir

SENIN, 24 DESEMBER 2018 | 08:46 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

. Tsunami selat sunda bukan yang terakhir. Hal itu didasari dari penelitian para ahli, paling tidak ada dua ancaman lagi.

Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, sesaat lalu (Senin, 24/12).

"Dua hal itu yakni pertama, tsunami atas erupsi besar Gunung Anak Krakatau. Kedua, tsunami akibat gempa megathrust Selat Sunda, bahkan efek getaran gempa bisa merusak Jakarta," tambah Andi.


Selain selat sunda, sambung Andi, daerah yang sudah masuk siklusnya adalah megathrust Mentawai, Selatan jawa, Bali dan sejumlah subduksi di Indonesia Timur. Hanya kesiapsiagaan Mentawai yang lebih terorganisir persiapannya.

"Tuhan dan alam biasanya memberi tanda, tidak ada bencana besar tanpa didahului oleh bencana-bencana kecil. Alam bersuara, ilmu pengetahuan harus bisa menjawabnya. Jangan ribut soal bencana hanya di saat datangnya bencana," ungkap Andi.

Menurut Andi, sepanjang yang diketahui manusia saat ini, tsunami datang karena gempa besar subduksi dan longsoran vulkanik. "Tetapi, apakah hanya itu penyebabya? Manusia baru sebatas dua itu pengetahuannya," sergah Andi.

Andi pun menyatakan BMKG dan BNPB adalah dua otoritas yang fungsinya berjalan saat bencana datang dan sesudahnya.

"BMKG merekam kejadian dan menyebarkannya dan BNPB menanggulanginya. Lalu siapa yang mengatur mitigasi? Kita harus memperbaiki dari kepeminpinan intelektualnya berupa lembaga-lembaga penelitian," tutur Andi

Pemerintah Jepang, cerita Andi, setiap gagal mengantisipasi datangnya bencana terutama karena gempa, tsunami, dan Gunung api, selalu menjawabnya dengan pembentukan lembaga riset baru.

"Inti mitigasi adalah mengetahui jenis bencananya," demikian Andi. [jto]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya