Berita

Foto: Net

Dunia

Muslim Uighur Disiksa, Aku Diam Saja

Genosida Di Depan Mata Kita
RABU, 19 DESEMBER 2018 | 08:17 WIB | OLEH: ABDULLAH RASYID

UIHGUR adalah minoritas etnik Turki yang hidup di Xinjiang bagian Utara Tiongkok dan beragama Islam yang dulunya adalah sebuah negara berdaulat Republik Turkistan Timur sampai menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok tahun 1949.
 
Hari ini mereka menderita tekanan fisik dan mental, pemerintah Tiongkok telah mengasingkan 1 juta lebih bangsa Uyghur ke camp-campre-edukasi, mereka dipaksa untuk mencela agama Islam, mereka tidak boleh menggunakan pakaian, bahasa, dan budaya mereka.
 
Mereka dilarang menggunakan kata-kata Islami. Mereka disiksa, fisiknya dengan giginya ditarik, kukunya dicopot, diinterogasi pakai ular dan kursi harimau, dan tanpa alasan yang jelas, mereka ditangkap, dibunuh, sampai mayatnya dibakar, sehingga keluarga tidak mengenali ayah, ibu dan anaknya lagi.


Jenazahnya tak diperbolehkan untuk diambil, dan banyak lagi penyiksaan-penyiksaan lainnya yang mereka rasakan.
 
Anak-anak diajarkan bahasa Tiongkok, sekolah-sekolah dijadikan camp dan wanita-wanita dipaksa untuk menikahi warga Tiongkok Han. Ini adalah upaya Tiongkok untuk menghapus generasi dari muslim Uighur.
 
Gay McDougall, anggota Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial, mengatakan, Tiongkok menahan satu juta orang Muslim Uighur di "pusat kontra-ekstremisme". (https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45154379)

Beijing telah "mengubah wilayah otonomi muslim Uighur di provinsi Xinjiang, menjadi sesuatu yang menyerupai kamp interniran besar-besaran".

PBB sebenarnya sudah melayangkan protes kepada Tiongkok, Kamis (30/8) lalu, agar segera mengakhiri penahanan tanpa dakwaan hukum, pengadilan dan vonis. Memberikan data jumlah orang yang ditahan dan alasan penahanannya.

Sementara World Uyghur Congress dalam laporannya menyatakan, para tahanan dibui tanpa dakwaan serta dipaksa meneriakkan slogan "Hidup Partai Komunis". Dan di wilayah Ningxia barat laut, ratusan muslim bentrok dengan aparat karena berusaha mencegah pengrusakan masjid.

Kenapa Indonesia tidak memberi respon, layaknya iklan sebuah produk mobil "suaranya nyaris tak terdengar". Apakah investasi Tiongkok 2,7 miliar dolar AS (2017) dan 1,8 miliar dolar AS (2018) mungkin menjadi masker penghalang?

Lalu bagaimana umat muslim membantu Muslim Uighur? Mari kita bersama-sama sampaikan pesan ke Kedutaan Tiongkok di Jakarta.

Dan mari kita imbau agar pimpinan ormas Islam, terutama Muhammadiyah dan NU untuk menyampaikan kepada pemerintah kecaman, karena tidak bereaksi apapun atas tragedi kemanusiaan ini. Seolah Indonesia di bawah rezim hari ini tidak memiliki martabat kedaulatan atas Tiongkok.

Kalau kita diam saja, ini nasehat dari Yang Mulia Buya Hamka :" Jika Agamamu, Nabimu, Kitabmu dihina dan kau diam saja, sebaiknya ganti saja bajumu dengan kain kafan."[***]



Penulis merupakan Direktur Sabang Merauke Institute; Departemen Dalam Negri DPP Partai Demokrat
   


 

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Tinjau Pembangunan Jembatan

Senin, 08 Desember 2025 | 03:59

BP Taskin Siap jadi Garda Depan Pengentasan Kemiskinan Pascabencana Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 03:43

Ferry Irwandi Disentil Jangan Jadikan Bencana Ladang Sensasi dan Fitnah

Senin, 08 Desember 2025 | 03:23

Rencana Makam Pejabat Nakal dan OTW Banjir Hiasi Google Maps Gunung Slamet

Senin, 08 Desember 2025 | 02:57

Menguatkan Sistem Penanggulangan Bencana Indonesia

Senin, 08 Desember 2025 | 02:33

Bahaya Monasit di Skandal Timah Dibongkar, Nyali Kejagung Diuji

Senin, 08 Desember 2025 | 02:21

Narasi Ferry Irwandi Soal Bencana Sumatera Timbulkan Kepanikan Baru

Senin, 08 Desember 2025 | 02:12

BGN Ingatkan Kepala SPPG Jangan Ongkang Kaki Usai Peroleh Insentif

Senin, 08 Desember 2025 | 01:59

Prabowo Siap Cabut HGU Demi Huntara Warga Terdampak Bencana

Senin, 08 Desember 2025 | 01:42

KRI Bontang-907 Bawa 2 Ribu KL BBM Menuju Sibolga

Senin, 08 Desember 2025 | 01:30

Selengkapnya