Berita

SBY tanam sawit/Net

Politik

Beda SBY Dan Jokowi Mengatasi Harga Sawit Turun

SENIN, 17 DESEMBER 2018 | 13:05 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan turunnya harga sawit lewat kelakar lebih baik petani sawit tanam jengkol dan petai.

Tindakan Jokowi itu praktis mendapat kritikan dari Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan. Dia membandingkan solusi ketika harga sawit turun di era Presiden SBY dengan saat ini.

"Ketika harga sawit turun, Presiden Jokowi minta petani sawit tanam jengkol dan petai. Saat era SBY, harga sawit turun, beliau rumuskan konsep three plus one. Lengkapnya ada di artikel di bawah ini," tulis Hinca dalam akun twitter pribadinya, Senin (17/12).


Dalam artikel tersebut, Presiden SBY mengajukan konsep three plus one sebagai solusi untuk menghadapi gejolak yang terjadi di industri kelapa sawit. Solusi ini ditujukan kepada masalah harga, hambatan perdagangan, lingkungan ditambah lagi sosial.

Selain itu, SBY menyarankan sinergi di antara berbagai pihak seperti pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, LSM, dan media. Kondisi perekonomian Indonesia dan dunia kembali mengalami gejolak terutama emerging market industri kelapa sawit akibat turunnya volume ekspor dan harga CPO dunia.

Hal ini perlu menjadi perhatian serius yang memerlukan sinergi kebersamaan antara pemerintah baik pusat dan daerah.

Baca: Harga Sawit Turun Drastis, Jokowi: Tanam Saja Jengkol, Petai Hingga Manggis

Pada 2006, Presiden SBY sempat menerima kunjungan tamu negara yang merupakan seorang pemimpin dari Uni Eropa.

Dalam pertemuan tersebut, kelapa sawit mendapatkan sorotan sebagai faktor merusak lingkungan. Terus terang, kata SBY, pernyataan ini membuat dirinya tidak gembira dan menyanggah perkataan tamu tersebut.

"Saya minta, dia tidak begitu saja menggeneralisasi dan memvonis kelapa sawit identik dengan kerusakan lingkungan," kata SBY dalam pidato pembukaan IPOC di Bandung. [rus]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya