Berita

Politisi PSI Guntur Romli/Net

Politik

Guntur Romli Diberi Waktu 3x24 Jam Klarifikasi Pernyataan Jamaah Monaslimin

MINGGU, 16 DESEMBER 2018 | 14:55 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pernyataan politisi PSI Muhammad Guntur Romli yang menyebut massa Reuni Akbar Mujahid 212 Jamaah Monaslimin mengundang reaksi banyak pihak.

Guntur Romli dituntut untuk mengklarifikasi serta menarik ucapannya itu. Bahkan, Guntur ditantang menjelaskan maksud dari pernyataannya di media sosial tersebut.

"Guntur Romli harus jelaskan maksud pernyataan provokatifnya itu? Dari mana informasi yang dia dapatkan? Apakah 11 juta jamaah yang kesurupan adalah umat Islam yang ikut Reuni Aksi Bela Islam 212 di Monas dan sekitarnya?" kata politisi muda PKS, Pipin Sopian dalam pesan elektroniknya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/12).


Ketua Departemen Politik DPP PKS ini mengingatkan agar Guntur Romli berhati-hati dalam memberikan pernyataan. Dikatakan Pipin, jika yang dimaksud Jamaah Monaslimin, jamaah keserupan dan sebutan-sebutan yang tidak pantas itu dituduhkan kepada ulama dan umat Islam yang hadir pada Aksi Bela Islam 212 maka ini menjadi ujaran kebencian kepada umat Islam dan ulama yang ikut berpartisipasi dalam Reuni 212.

Pipin yang merupakan Alumni Ilmu Politik UI ini mendesak Guntur Romli untuk bertanggungjawab atas pernyataan provokatifnya itu sebelum memicu reaksi keras dari umat Islam.

"Guntur Romli harus bertanggungjawab, jelaskan maksud dari pernyataannya tersebut dan meminta maaf. Kami memberi tenggat waktu 3x24 jam untuk tabayyun, jika tidak ada klarifikasi yang cukup dari Guntur Rumli, kami akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Umat Islam akan menjadi saksi atas kasus ini," tegasnya.

Pipin berharap, Guntur Romli berkata sebenarnya dari siapa dan apa maksud dari pernyataannya tersebut. Karena tidak ada jumlah besar mencapai 11 juta yang hadir ke Monas kecuali Acara Reuni 212.

"Akui saja secara gentle," tandasnya. [lov]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya