Berita

M Putut Prabantoro saat mengisi diskusi di Universitas Bakrie/Net

Politik

Sikap Kritis Mahasiswa Harus Bertumpu 4 Konsensus Dasar

SABTU, 15 DESEMBER 2018 | 06:03 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Bersuara lantang di jalanan belum tentu memiliki dampak berarti, jika yang disuarakan tidak berdasarkan data yang valid dan logis.

Mahasiswa sebagai agen perubahan memang diharuskan memiliki sikap kritis terhadap situasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Namun demikian, sikap kritis itu harus dimulai dengan mengikuti berbagai perubahan atau fenomena yang terjadi di tanah air dan diungkap secara logis dengan menggunakan data.


Begitu wejangan dari Konsultan Komunikasi Publik, AM Putut Prabantoro kepada mahasiswa Fakultas Komunikasi Universitas Bakrie, dalam diskusi bertajuk “Mencermati Komunikasi Politik Indonesia” yang digelar Rabu (12/12) lalu.

Putut Prabantoro menjelaskan bahwa selalu ada kepentingan yang akan dimenangkan. Untuk itu, komunikasi politik harus selalu dilihat sebagai cara-cara yang dilakukan setiap pelakunya dalam mencapai tujuan, yakni memenangkan pertarungan politik.

“Kemenangan pertarungan politik itu akan berujung pada terpenuhinya kepentingan orang atau kelompok tersebut yang dapat berupa kekuasaan, diterimanya aspirasi atau nilai-nilai yang ditawarkan,” terangnya adlam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (15/12).

Dia melihat di era kekinian, komunikasi politik sering mengabaikan akal sehat, data, dan budaya lokal. Bahkan tak jarang, kata alumnus Lemhannas-PPSA XXI itu, kerap meninggalkan sikap kesantunan yang sebenarnya merupakan jati diri bangsa.

Untuk itu, dia mengimbau kepada mahasiswa Indonesia agar menumbuhkan sikap kritis dari praktik hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang bertitik tolak dari empat konsensus dasar yakni Pancasila, NKRI, UUD NRI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sehingga, politik di Indonesia harus diartikan sebagai cara sebuah bangsa mengatur hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang semuanya bertumpu dari keempat konsensus dasar.

“Jika dalam praktik politik di Indonesia ternyata ada yang ke luar dari keempat konsensus dasar itu, mahasiswa Indonesia harus kritis dan peka,” demikian Putut Prabantoro. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya