Berita

Sandiaga Uno di Pasar Kotapinang/Net

Politik

BPN Prabowo-Sandi Tuding Ada Yang Pakai Politik Pecah Belah

JUMAT, 14 DESEMBER 2018 | 17:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno angkat bicara soal tudingan playing victim atau memosisikan diri sebagai korban atas penolakan Sandi oleh pedagang Pasar Kotapinang, Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

"Jangan sampai pihak sana (kubu Jokowi-Ma'ruf) kehabisan bahan untuk menunjuk-nunjuk orang malah menciptakan hoax yang berisi tuduhan hoax pada Bang Sandi. Ini yang saya kira politik pecah belah, devide et impera ala kolonial," jelas Faldo Maldini, juru bicara BPN Prabowo-Sandi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/12).

Menurutnya, Sandi justru ingin menunjukkan pesan persatuan kendati dirinya mendapat penolakan dari pedagang.


"Pesannya jelas pesan persatuan. Bang Sandi tidak marah, malah memeluk dan menganggap bapak pedagang yang menolak kedatangannya itu sebagai sahabat. Ini kan contoh yang bagus dalam demokrasi," kata Faldo.

Faldo yang juga wakil sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai sosok pemimpin semestinya merangkul semua kalangan dan tidak memecah belah. Apalagi sampai menumbuhkan rasa saling curiga hanya demi Pilpres 2019.

"Kita butuh kepemimpinan yang merangkul dan tidak pecah belah. Saya duga ada yang menikmati pertikaian-pertikaian kita layaknya pihak kompeni Belanda dulu," imbuhnya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya