Berita

Foto/Net

X-Files

Bekas Toilet Direnovasi Jadi "Bilik Asmara" Napi

Sidang Korupsi Eks Kalapas Sukamiskin
KAMIS, 13 DESEMBER 2018 | 10:08 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Mantan anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi merupakan pelanggan "bilik asmara" di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung.

Bilik asmara adalah tempat di dalam Lapas Sukamiskin untuk narapidana (napi) menyalurkan hasrat seksualnya.

"Ada tujuh orang yang suka pakai," ungkap Andri Rahmat dalam sidang di Pengadilan Tipikor Bandung. Tahanan pendamping (tamping) itu bersaksi untuk perkara mantan Kepala Lapas Sukamiskin Wafid Husen.

Menurut Andri, semua pelanggan bilik asmara napi kasus korupsi. Ia baru menyebut tiga nama pelanggan bilik asmara ketika hakim menyela. "Sanusi, Suparman, Umar," ungkapnya.

Sanusi mantan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra. Adik Ketua Gerindra DKI M Taufik itu divonis 7 tahun penjarakarena menerima suap terkait pembahasan Raperda Reklamasi Pantai Utara Jakarta.

Adapun dua napi lain, yang disebut Andri sebagai pelangganbilik asmara, diduga mantanbupati Rokan dan mantan bupati Buton.

Hakim sempat mencecar apakah mantan ketua DPR Setya Novanto dan mantan benda­hara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin juga pengguna bilik asmara. Andri mengelak.

Andri menuturkan, napi kasus korupsi Fahmi Darmawansyah mendapat izin membangun bilik asmara di lapas. Fahmi terpidana kasus suap pengadaan satellite monitoring dan drone Badan Keamanan Laut dengan masa hukuman 2 tahun 8 bulan.

Tempat yang dijadikan bilik asmara awalnya toilet. Lama tak dipakai, ruangan berukuran 2x3 meter itu dijadikan gudang. Oleh Fahmi, ruangan itu direnovasi. Disediakan kasur springbed dan kamar mandi kecil. Namun tanpa AC. "Suka digunakan hubungan suami-istri," ungkapnya.

Semula, Fahmi membuat bilik asmara untuk dirinya sendiri. Belakangan disewakan ke napi lain. Andri disuruh mengelolanya. "Bayar Rp 650 ribu sekali pakai seberesnya. Bayar setelahpakai. Uangnya untuk kas saja dan biaya renovasi lain," kata Andri, tahanan kasus pidana umum yang menghuni Lapas Sukamiskin sejak 2011.

Di sidang ini, Andri juga mengungkapkan praktik jual-beli kamar di Lapas Sukamiskin. "Sudah dari dulu, jual-beli kamar. Biasanya yang punya ka­mar selesai jalani pidana, kamarnya dijual. Salah satunya Fahmi yang beli dari penghuni sebelumnya," sebutnya.

Harga kamar tergantung luas dan fasilitas di dalamnya. Seperti AC, toilet duduk dan furnitur. "Ada kamar yang harganya Rp 450 juta untuk kamar yang ukurannya dua kali dari kamar biasa," bebernya.

Tak hanya itu, penghuni lapas ini juga bebas memegang telepon seluler (ponsel). "Saya masuk 2011, yang lain sudah bisa pegang ponsel. Saya punya lima ponsel," aku Andri.

Dalam perkara ini, Wafid Husen didakwa menyalahgunakan wewenang dengan memberikan fasilitas kepada napi. Sejak men­jabat Kalapas Sukamiskin Maret 2018, Wafid memberikan kemu­dahan bagi beberapa napi keluar penjara. Sebagai imbalannya, ia menerima uang dan barang.

Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan beberapa kali keluar lapas dengan alasan hendak ber­obat ke rumah sakit. Padahal, dia menginap di hotel ditemani se­orang artis. Begitu pula mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron. Ia keluar lapas untuk menginap di rumah mewah yang dibelinya di Bandung.

Wafid menerima uang Rp 63,9 juta dari Wawan dan Rp 71 juta dari Fuad Amin. Sedangkan dari Fahmi mobil Mitsubishi Triton seharga Rp 427 juta, sepatu boot, sandal Kenzo, tas Louis Vitton, dan uang Rp 39,5 juta. ***

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya