Berita

Mahyudin/MPR RI

MPR Dorong Mahasiswa Giat Melakukan Riset

SELASA, 11 DESEMBER 2018 | 16:01 WIB | LAPORAN:

MPR RI mendorong lembaga pendidikan untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi khususnya di bidang riset, dan mengubah cara berpikir mahasiswa untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Seperti riset pengolahan sumber daya alam di Kaltim. Ini juga bisa membuat mahasiswa tertarik melakukan riset sehingga muncul kreativitas-kreativitas," kata Wakil Ketua MPR Mahyudin.

MPR bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Mulawarman menggelar temu tokoh di GOR Universitas Mulawarman, Samarinda, Selasa (11/12). Temu tokoh diikuti staf pengajar, guru PPKn, dan sekitar 1000 lebih mahasiswa dari perguruan tinggi di Samarinda.

Dalam temu tokoh, Wakil Ketua MPR Mahyudin menyampaikan presentasi dengan judul 'Kontribusi Generasi Muda Menyambut Tahun Emas 2045.'

Dalam paparannya, Mahyudin menyebutkan tujuan bernegara yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, memajukan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

"Maka visi Indonesia adalah berdaulat, maju, adil dan makmur. Itu tercantum dalam pembukaan UUD," katanya.

Apakah tujuan bernegara itu tercapai. Mengacu pada data perhitungan-perhitungan kemajuan ekonomi, Mahyudin mengungkapkan pada tahun 2045 atau visi 100 tahun Indonesia merdeka, Indonesia menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar di dunia. Saat itu, PDB Indonesia urutan empat terbesar.

"Kita berharap Indonesia saat itu sudah menjadi negara maju," ujar Mahyudin.

Mahyudin mengungkapkan, pendapatan per kapita Indonesia saat ini berkisar USD 3500 atau Rp 45 juta per tahun. Indonesia masuk dalam medium income tapi pendapatan per kapita tidak beranjak naik. Karena itu, Indonesia dikatakan masuk dalam jebakan negara berpendapatan menengah.

"Ini yang sedang diperjuangkan agar pendapatan per kapita naik menjadi 11 ribu dolar AS," katanya.

Pada 2015, Indonesia berada pada peringkat 15 dunia. Indonesia diramalkan masuk peringkat sembilan pada 2030.

"Pada 2045 Indonesia masuk pada peringkat empat besar. Saat itu PDB Indonesia mencapai 9313 milar dolar AS. Jadi, peluang Indonesia sangat bagus," ucap Mahyudin.

Indonesia juga mengalami bonus demografi yaitu jumlah penduduk usia produktif dua kali lipat dari usia non produktif.

"Tapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi bumerang. Periode ini berlangsung sampai 2035. Ini peluang bagi Indonesia," jelasnya.

Melihat peluang tersebut, Mahyudin mengharapkan, universitas atau perguruan tinggi diberdayakan. Misalnya, perguruan tinggi lebih giat melakukan kajian dan riset.

"Termasuk riset pengolahan sumber daya alam di Kaltim supaya mahasiswa juga tertarik melakukan riset. Agar mereka juga punya kreativitas," harapnya

Lanjut Mahyudin, mahasiswa perlu menciptakan lahan usaha baru, tidak hanya mengincar pekerjaan sebagai PNS.

"Penduduk Kaltim jangan terlena dengan keunggulan sumber daya alam yang dimiliki tapi perbaiki sumber daya manusianya," kata dia mengingatkan.

Untuk itu, Mahyudin mendorong perguruan tinggi melakukan riset dan mendorong mahasiswa menguasai iptek.

"Kita dorong kampus untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi terutama berorientasi riset dan mengubah cara berpikir mahasiswa untuk menguasai Iptek dan wawasan riset," tandasnya. [wah]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya