Kantor Berita RMOL Banten edisi 7 Desember 2018 memberitakan bahwa 31 pekerja PT Istaka Karta terbunuh di Kabupaten Nduga, Papua. Berdasar informasi yang diterima redaksi, kabar itu awalnya diperoleh dari Pendeta Wilhelmus Kogoya melalui Radio SBB pada Senin 3 Desember 2018 sekitar pukul 15.30 WIT bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap para pekerja PT Istaka Karta di Kali Yigi dan Kali Aurak.
Kejadiannya pada Minggu 2 Desember 2018. Menurut Pendeta Wihelmus, para pekerja sedang mengerjakan proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi. Dua pekerja berhasil lari menyelamatkan diri dan sudah tiba di Distrik Mbua. Sementara delapan pekerja yang berada di Distrik Yal diselamatkan oleh keluarga Wakil Ketua I DPRD Nduga, Alimi Gwijangge dan telah aman di Distrik Koroptak, Papua.
Belasungkawa
Sebagai insan warga Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya terhadap peristiwa tragedi terbunuhnya tigapuluhsatu insan sesama manusia dan sesama warga Indonesia di Nduga. Sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, sanubari saya sangat terpukul rasa sedih dan prihatin atas angkara murka tidak berperikemanusiaan yang terjadi di Papua pada tanggal 2 Desember 2018.
Saya dapat ikut merasakan betapa berat beban derita yang dipikul oleh para sanak keluarga yang ditinggalkan oleh para sanak keluarga yang dipaksa oleh sesama manusia untuk meninggalkan dunia fana ini.
Apa pun alasannya, kekerasan apalagi pembinasaan terhadap sesama manusia yang dilakukan oleh sesama manusia sama sekali tidak bisa dibenarkan.
Dengan penuh kerendahan hati saya berdoa memohon kepada Yang Maha Kuasa berkenan menganugrahkan kekuatan lahir batin kepada sanak keluarga yang ditinggalkan para almarhum, serta berkenan menerima arwah para almarhum insan sesama manusia dan sesama warga Indonesia yang jatuh menjadi korban tragedi Nduga di sisi Beliau. Amin.
[***]*Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.