Berita

Pdt Carles Simaremare/RMOL

Nusantara

Budaya Buah Pinang, Minta Izin Sebelum Garap Proyek Di Papua

KAMIS, 06 DESEMBER 2018 | 16:40 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengeluhkan banyaknya palang pintu atau pengadangan dari sejumlah orang saat timnya berkunjung ke Papua.

Hampir setiap tiga kilometer, ada pengadangan atau istilah lainnya palang pintu. Untuk melewati palang itu, harus membayar sedikitnya Rp 5 juta.

"Memang di sana ada istilah 'palang pintu lebih mahal daripada harga apa pun' dan tidak bisa dihalangi. Jadi begini, memang kalau tidak didekati mereka akan palang pembangunan apapun itu," kata Anggota DPD asal Papua, Pdt Carles Simaremare, merespons keluhan Tjahjo di Gedung DPD, Jakarta, Kamis (6/12).


Tindakan pengadangan dilakukan dengan menutup jalan menggunakan batang pohon sehingga siapapun tidak bisa lewat. Untuk bisa lewat, pengguna jalan harus membayar uang yang diminta oleh sekelompok orang yang memalang atau menghadang jalan tersebut.

Carles menyarankan, sebelum mengerjakan proyek di Papua harus meminta izin atau permisi dengan menggelar budaya buang pinang, yakni berkumpul dengan para tokoh-tokoh masyarakat di daerah itu.

"Karena itu pendekatan untuk melancarkan program dan proyek, jadi dari pusat jangan kaku. Cobalah disisipkan dari program itu biaya pendekatan yang seperti beli pinang sebagai tanda permisi," ujarnya.

Dalam suasana kumpul dan pengungkapan maksud serta tujuan itu diselipkan pula istilah "izin" guna menghargai keberadaan mereka.

"Mohon lah kepada kepala suku untuk bisa mengizinkan. Dengan demikian saya yakin tidak ada palang itu," tandasnya. [lov]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya