Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Nico Siahaan Cuma Kenal Sunjaya Sesama Kader PDIP

JUMAT, 30 NOVEMBER 2018 | 22:12 WIB | LAPORAN:

Kasus suap jual beli jabatan dan fee proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon menyeret politisi PDI Perjuangan, Nico Siahaan.

Hari ini (Jumat, 30/11), sedianya jadwal pemeriksaan anggota DPR RI yang juga mantan presenter TV tersebut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, namun dibatalkan.

Nico mengakui pernah menerima bantuan sebesar Rp 250 juta dari Bupati Cirebon non aktif Sunjaya Purwadistra (SUN). Bantuan itu diberikan Sunjaya saat rapat terbuka bersama panitia acara Peringatan Sumpah Pemuda yang digelar PDIP 28 Oktober lalu.


"Saya sebagai ketua panitia kepemudaan tidak pernah memaksa Sunjaya untuk menyumbang pada kegiatan kepemudaan. Termasuk jumlah bantuannya," ujar Nico saat dihubungi wartawan.

Nico juga membenarkan bahwa panitia telah mengembalikan dana tersebut ke KPK pada Kamis kemarin (29/1).

"Setelah Sunjaya kena OTT KPK, dana itu kita amankan dan tidak digunakan untuk kegiatan kepemudaan. Panitia memutuskan untuk mengembalikan dana tersebut ke KPK," jelasnya.

Nico menegaskan bahwa dirinya tidak ada keterkaitan dengan kasus suap Sunjaya yang juga kader PDIP.

"Kalau sesama kader kenal. Tapi saya nggak pernah berhubungan, lha nomor hapenya saja saya nggak tahu," jelasnya.

Panitia juga tidak bertanya asal dana bantuan acara yang diberikan Sunjaya.

"Kalau kami tahu itu dana fee proyek pastinya kami tidak terima. Dan pas kami tahu SUN bermasalah dana itu tidak kami pakai," tegasnya.

Dalam kasus pertama, Sunjaya diduga telah menerima suap Rp 100 juta dari Gatot Rachmanto melalui ajudannya. Suap merupakan fee atas mutasi dan pelantikan Gatot sebagai sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemkab Cirebon. 

Sedangkan untuk kasus kedua, Sunjaya diduga menerima fee terkiat proyek-proyek di lingkungan Pemkab Cirebon dengan nilai total sekitar Rp 6,425 miliar. Uang untuk Sunjaya tersebut disimpan dalam rekening atas nama orang lain. [wah]  

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya