Berita

Abdul Rosid/Net

Nusantara

Buruh Berharap Kartu Pekerja DKI Benar-Benar Terealisasi

KAMIS, 29 NOVEMBER 2018 | 14:40 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Kartu Pekerja guna mengurangi beban ekonomi para buruh atau pekerja di ibukota.

Dengan kartu ini, buruh yang mengantongi KTP DKI dengan penghasilan setara upah minimum provinsi (UMP) hingga 10 persen di atas UMP DKI 2019, bisa berbelanja bahan-bahan pokok di JakGrosir yang harganya lebih murah dibanding harga pasar.

Pemilik Kartu Pekerja juga bisa naik bus Transjakarta gratis di 13 koridor, mendapat subsidi enam produk pangan setiap bulan, dan pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bagi anak-anak buruh.


Ketua Umum Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia-Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (FBTPI-KPBI), Abdul Rosid mengapresiasi hadirnya Kartu Pekerja, karena dianggap bertujuan baik.

"Kami apresiasi itikad baik Pemprov DKI," kata Abdul Rosid dalam keterangannya, Kamis (29/11).

Pihaknya mendukung berbagai upaya pemerintah untuk mensejahterakan kaum buruh. Apalagi, jika program positif dalam Kartu Pekerja nantinya benar-benar dijalankan.

"Kalau program ini betul-betul terealisasi mungkin membantu. Tapi untuk benar-benar memahami kebutuhan atau membantu buruh, pemerintah harus face to face alias duduk bersama dengan buruh, ada pendekatan dengan organisasi buruh," jelasnya.

Berbagai keuntungan pada Kartu Pekerja teramat penting bisa diwujudkan, mengingat besaran UMP DKI 2019 tidak sesuai harapan, karena dinilai tidak sepadan dengan hitung-hitungan kebutuhan hidup layak (KHL).

Kendati tidak puas, pihaknya meminta buruh menyampaikan aspirasi secara elegan. Apalagi kini momen Pemilu serentak 2019, dimana semua pihak termasuk para buruh diharapkan menjaga keamanan dan kelancaran pesta demokrasi lima tahunan.

"Kami mempunyai arahan bahwa demokratisasi untuk memilih pasangan A dan B ya silahkan, tapi memilih dengan damai, demokratis, jangan terpengaruh isu-isu provokasi. Tidak boleh saling hujat, di media sosial, saling membenci satu sama lain," tutup Abdul Rosid. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya