Manchester United meÂmastikan diri lolos ke fase gugur Liga Champions sebagai runner up Grup H setelah menang 1-0 atas tamunya Young Boys di Stadion Old Trafford, dini hari kemarin WIB. Tapi ironisnya, sang pelatih mendapatkan keÂcaman akibat aksinya yang kelewatan.
Gol penentu kemenangan MU dicetak Marouane Fellaini di menit ke-90. Namun, keberÂhasilan Setan Merah-julukan MU meraih satu tempat di babak 32 besar kompetisi terelit di daratan Eropa itu justru tidak menuai apresiasi. Melainkan justru dikritik banyak kalang. Apalagi setelah sang pelatih Jose Mourinho melakukan selebrasi kemenangan dengan cara berlebihan dengan membanting-banting botol minum di pinggir lapangan usai gol telat Fellaini.
Tapi tak hanya itu, pelatih asal Portugal tersebut juga melonÂtarkan pernyataan yang seolah menunjukkan kesombonganÂnya.
Pria berjuluk
The Spesial One itu mengklaim, tak pernah gagal membawa tim yang diaÂsuhnya lolos dari fase grup Liga Champions, dan mampu meraih Liga Eropa usai gagal di Liga Champions.
Padahal, pernyataan Mourinho itu bertolak belakang dengan buruknya performa MUmusim ini. Belum lagi belakangan ini Mourinho juga sempat diisukan akan diganti Zinedine Zidane lantaran dinilai gagal menukangi
The Reds Devil. Legenda MU Paul Scholes menyesalkan aksi Mou itu. Dia tak seharusnya menunjukkan keangkuhannya di saat MU sedang mengalami masa kritis seperti sekarang. Apalagi ketika hanya mampu menang 1-0 atas Young Boys yang notabene sebuah klub tanpa pemain binÂtang.
"Saya heran kenapa dia seÂlalu membanggakan dirinya. Setahu saya sepak bola adalah permainan tim," ujar Scholes dikutip
Manchester Evening News, kemarin.
Kalau pun ingin sombong, pelatih Real Madrid itu seharÂusnya bisa membuktikannya dengan meraih kemenangan telak atas Young Boys. Tapi keÂnyataannya MU hanya menang tipis dari tim asal Rusia itu.
"Semua orang tentu ingat dengan segudang prestasinya. Tapi itu dulu. Belum lagi saya melihat gaya bermain Mourinho sudah kuno," ujarnya.
Setelah mendapat kecaman dan kritikan dari banyak kaÂlangan. Mourinho pun langÂsung mengklarifikasinya. Dia mengaku, aksinya di pinggir lapangan itu hanyalah luapan emosional atas keberhasilan timnya.
"Saya malah membayangkan ada beberapa dari penggemar Manchester United yang bisa meÂmecahkan televisi saat gol tercipta karena saya pikir semua orang akan merasa frustrasi dan mengira hasil laga akan berakhir seri," jelas Mourinho dilansir
BolaSport.com dari
BBC. ***