Berita

Johannes Budisutrisno Kotjo/Net

Hukum

PALU HAKIM

Jaksa KPK Tolak Permohonan JC Bos Blackgold

Suap Proyek PLTU Riau 1
SELASA, 27 NOVEMBER 2018 | 10:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Jaksa KPK menuntut Johannes Budisutrisno Kotjo dihukum 4 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider 6 kurungan.

"Menuntut supaya maje­lis hakim menyatakan ter­dakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan korupsi," Jaksa Ronald membacakan tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Pemilik saham Blackgold Natural Resources itu dianggap terbukti menyuap mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih Rp 4,75 miliar.


Perbuatan Kotjo memenuhi unsur dakwaan Pasal 5 ayat 1 huruf a UUPemberantasan Korupsi, juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.

Jaksa menolak permohonan Kotjo untuk ditetapkan sebagai justice collaborator (JC) atau pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum.

Meski kooperatif dan berter­us terang dalam persidangan, Kotjo dianggap tak membuka keterlibatan pihak lain yang besar. "Maka permohonan JC yang diajukan terdakwa tidak dapat dikabulkan," kata Jaksa Ronald.

Alasan lainnya, Kotjo diang­gap pelaku utama pemberian suap kepada Eni, yang dibantu Idrus Marham, mantan Sekjen Golkar. Tujuan pemberian rasuah agar Blackgold terlibat proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Riau 1.

Usai mendengarkan tun­tutan, Kotjo dan penasihat hukumnya menyatakan akan mengajukan nota pembelaan atau pledoi.

Kasus ini bermula ketika Kotjo menemui mantan Ketua DPR Setya Novanto untuk mendapatkan proyek PLN. Novanto memperkenalkan Kotjo dengan Eni. Eni lalu mengundang Dirut PLN Sofyan Basir ke rumah Novanto.

Eni juga yang mengatur pertemuan untuk memperke­nalkan Kotjo kepada Sofyan. Singkat cerita, Kotjo mendap­atkan proyek PLTU Riau 1.

Ia menggandeng China Huadian Engineering Corporation (CHEC) untuk mengerjakan proyek 900 juta dolar AS ini.

Kotjo bakal mendapat fee 2,5 persen atau sekitar 25 juta dolar AS. Uang itu bakal mem­bagi-bagikan kepada pihak yang membantu menggolkan proyek.

Eni lalu meminta uang kepada Kotjo. Mulai untuk keperluan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar hingga Pilkada Temanggung, dimana suaminya maju sebagai calon bupati.

Kotjo menyerahkan fulus bertahap. Pertama Rp 2 miliar. Berikutnya Rp 2 miliar. Eni meminta lagi Rp 10 miliar untuk pilkada. Namun Kotjo hanya memberi Rp 250 juta.

Terakhir, Kotjo menyerahkan Rp 500 juta pada 13 Juli 2018. Saat itulah Kotjo ditangkap KPK. Bersamaan, KPK men­cokok Eni saat berada di rumah dinas Idrus Marham. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya